3. Jalan-jalan

36.9K 3K 104
                                    

Follow IG penulis juga ya guys, ig : @cu_nongcu

🦋 PM 🦋

Pagi hari telah tiba, di hari minggu seperti ini Syifa libur dari pekerjaannya, karena memang sudah di jadwalkan seperti itu.

Dan kini dia sedang bersiap-siap, untuk mewujudkan janjinya pada sang adik. Pergi jalan-jalan ke taman dekat komplek mansion Maliki.

"Udah siap?" tanya Syifa. Elki mengangguk semangat. "Kita izin sama pamit dulu yuk, sama Tuan dan Nyonya." Ajak Syifa.

"Iya, ayo kak."

Mereka berdua pun pergi menemui Tuan dan Nyonya besar, untuk meminta izin serta sekalian pamit. Di ketahui, kedua majikannya itu sedang berada di ruang keluarga. Langsung saja, Syifa dan Elki menuju ke sana.

Sesampainya di pintu ruang keluarga, Syifa mengetuknya.

Tok tok tok

"Permisi Tuan, Nyonya," sapa Syifa hormat.

"Masuk, Fa," ucap Mayva.

Syifa pun masuk seorang diri dan Elki hanya menunggu dirinya di luar.

"Maaf Tuan, Nyonya. Saya mau izin," ucap Syifa sambil menundukkan kepala.

"Izin kemana?" tanya Gio.

"Saya dan adik saya, mau ke taman nyari udara segar. Sekalian olahraga, apa boleh?" tanya Syifa.

"Oh, boleh dong. Yaudah sana, kami izinkan," ucap Mayva.

"Ah, terima kasih Tuan, Nyonya. Kalau begitu, saya pamit dulu. Assalamualaikum?"

"Wa'alaikumsalaam." Setelah mendapat izin, Syifa dan Elki segera pergi untuk berangkat ke taman.

🦋🦋🦋

Sesampainya di taman, mereka langsung berlari-lari kecil. Taman di komplek ini cukup sepi, karena yang datang ke taman ini hanya warga sekitar komplek ini saja.

Dan rata-rata, orang di komplek ini. Jika hari minggu, lebih memilih mengistirahatkan tubuh serta pikiran mereka. Ketimbang olahraga.

Setelah cukup lama berlari-lari kecil, kakak beradik itu pun istirahat dan duduk di bangku taman yang sengaja di sediakan di setiap beberapa meter jarak dari kursi yang lain.

"Haah ... haah." Elki ngos-ngosan.

"Heheft ... capek, ya adiknya kakak?" kekeh Syifa. "Nih minum, tadi kakak bawa dari rumah," sambungnya.

Saat Elki ingin mengambil botol yang berada di tangan Syifa. Tiba-tiba sebuah tangan kekar lebih dulu mengambil botol tersebut. Dan memberikan minuman bermerek yang lain, kepada Elki.

"Eh." Kaget Syifa.

Saat menolehkan kepala ke atas, betapa terkejutnya Syifa saat mengetahui siapa orang yang mengambil botol itu.

"Tuan muda," cicit Syifa.

Seketika itu, Syifa dan Elki segera berdiri, menegakkan tubuhnya seperti menghormati sang Tuannya.

"Eum, maaf Tuan muda."

"Kenapa, untuk apa kamu minta maaf?" tanya Reyhand.

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang