Possessive Majikan [TERBIT]

13. Balikan?

🦋 PM 🦋

Cermin yang berukuran kecil tertempel indah di dinding kamar, Syifa. Pantulan sinar rembulan malam, terpancar jelas di cermin tersebut.

Malam ini entah mengapa moodnya sedang turun, mungkin karena hal tadi siang yang terus saja hinggap di pikirannya.

Padahal Syifa sudah mencoba untuk menghapusnya, tapi sayang pikiran dan hatinya sedang tidak kompak.

Dia bodoh, sangat bodoh. Sudah jelas nasibnya tidak akan seindah di cerita dongeng. Tapi tetap saja dia punya keinginan yang jelas-jelas mustahil itu.

"Kenapa sih, aku harus suka sama anak majikan aku sendiri?" Gerutu Syifa. "Kenapa juga rasanya susah banget buat ngilangin perasaan ini," sambungnya.

Ceklek

Suara pintu di buka, ada seseorang yang memasuki kamar Syifa. Saat Syifa melihat ke arah pintu lewat pantulan cermin, ia melihat seorang anak kecil yang sangat menggemaskan.

Menggunakan pakaian yang sangat lucu, hoodie untuk anak kecil yang ada tudung serta tanduknya. Dan celana biru dongker kebesaran yang menambah kesan hangat untuk tubuhnya.

Siapa lagi jika bukan adiknya, Elki.

"Kak Ana," panggil Elki.

"Iya sayang?" tanya Syifa.

"Besok Elki ada pelajaran senam, terus Elki di suruh latihan dulu di rumah kata, Bu guru." Adu Elki seraya duduk di pinggir kasur.

"Oh gitu, yaudah sekarang aja latihannya. Kak Ana ajarin deh."

"Beneran kak?" tanyanya antusias.

"Iya ganteng."

Mereka pun mulai asik berjoget ria yang beralasan senam itu sesuai arahan YouTube. Sampai mereka lupa waktu, bahwa sekarang jarum pendek sudah menunjukkan pukul 09.15.

🦋🦋🦋

Cuit cuit cuit!

Suara kicauan binatang bersayap itu, sudah mengalun indah pagi hari seperti ini. Udara yang segar, dan matahari yang mulai menampakkan wujudnya malu-malu.

Seorang gadis mengulet di dalam gulungan selimut tebalnya. Gadis itu ialah Clara, wanita yang belakangan ini selalu saja mengacaukan kehidupan Reyhand.

"Jam berapa sekarang?" Monolognya.

Ia melihat jam alarm yang terdapat di nakas samping tempat tidurnya. Yang namanya wanita cantik, bangun tidur saja cantik. Tidak bengep seperti kita.