🦋 PM 🦋
Sesibuk-sibuknya Reyhand, namun ia tidak pernah absen untuk memikirkan pujaan hatinya. Selalu saja terselip nama Syifaana Retalia Deandra di dalam pikirannya.
Jika ada, alat penghitung besar rasa cinta, mungkin rasa cinta yang terdapat pada Reyhand untuk Syifa, amat sangat besar.
Terbukti, dari sikap dan sifat Reyhand kepada Syifa. Menurutnya, sifat possessive nya pada pelayannya yang satu itu. Menunjukkan rasa cinta, serta sayang darinya untuk Syifa.
Namun, mungkin Syifa menilai sifat possessive Tuannya itu. Merupakan tindakan memaksakan kehendak, atau kurang lebih mengekang.
Memang benar, Reyhand selalu saja melarang Syifa ini, melarang Syifa itu. Namun, di balik itu semua Reyhand merasakan takut akan sesuatu yang membuat Syifa nya berpaling darinya.
Dia memang egois, tapi tidak anarkis.
"Kamu masih inget sama saya?" tanya Clara.
Diam, Syifa memasang wajah cengonya.
Sepersekian detik, barulah ia menyadari siapa orang yang ada di depannya ini. "Oh iya, mbak kan yang di supermarket itu, 'kan?" tanya Syifa, mengingat pertemuan pertama mereka.
Tidak menyangka, jika mereka di pertemukan secepat ini dan di tempat ini.
Clara menganggukkan kepalanya.
"Jadi kamu kerja jadi pelayan disini?"Gantian, Syifa yang menganggukkan kepalanya sopan. "Iya mbak," ucapnya seraya tersenyum manis.
"Oh iya, kenalin saya Clara."
Tidak ada keraguan bagi Clara untuk mengulurkan tangannya kepada Syifa. Baik sekali, apa dia tidak merasa jijik? Mau bersalaman dengan seorang pelayan?
"Eh iya mbak Clara, saya Syifa," balasnya. "Oh iya, ayo mba, silahkan masuk."
"Eh iya-iya."
Saat Clara menginjakkan kakinya di mansion megah satu ini. Ia sangat-sangat tertegun, ini rumah atau istana?
"Dimana Reyhand?" tanya Clara seraya celingukan mencari keberadaan sang empu.
"Em, mungkin di kamar mbak. Sebentar saya panggilkan," ucapnya. "Silahkan duduk dulu mbak, Tuan dan Nyonya besar sedang keluar rumah."
"Oh, oke."
🦋🦋🦋
Tok tok
"Permisi Tuan."
Tidak ada jawaban.
"Tuan, permisi ini saya Syifa."
Lagi tidur kali ya? batin Syifa.
Saat ingin membalikkan tubuhnya, tiba-tiba lengannya di tarik masuk ke dalam kamar besar milik Reyhand. Memojokkan Syifa ke dinding yang terasa dingin, karena terkena suhu AC.
"Ada apa, honey?" Suara berat Reyhand terdengar indah merasuk ke gendang telinga milik, Syifa. "Saya lagi tidur, terus kamu kayak nggak ada dosanya. Main ketok pintu kamar saya aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Majikan [TERBIT]
Storie d'amore⚠️ WARNING!!! BANYAK ADEGAN PRA-BAPER, HARAP BERSABAR ⚠️ "Kenapa harus aku? Yang lain kan masih banyak." ~ Syifaana Retalia Deandra "Kalo saya maunya kamu? Gimana? Mau nolak? Silahkan, kalo bisa itu juga." ~ Reyhand Saputra Maliki × × × Bagaimana...