27. Mengbaper

12.2K 1.6K 88
                                    

MAAF SEMUA, SEBELUM LANJUT MEMBACA AKU MINTA WAKTUNYA SEBENTAR. TOLONG BACA INI DULU YA 🙏.

Maaf ya teman-teman semua, aku bakal ngomong ini. Aku kecewa sih, jujur aku kecewa banget. Sekarang pembaca PM mulai menurun, vote-nya juga. Sebagian pembaca, cuma mau kisahnya aja, tanpa mau menghargai sang pengarang kisah. Aku nggak marah sama kalian, aku marah sama diri aku sendiri. Mungkin kalian jarang untuk ngevote, karena cerita aku ngebosenin atau apapun itu lah. Aku kan udah bilang, kalo emang cerita aku kurang. Kalian bisa comment, aku terima kok semua commentan kalian mau itu baik ataupun buruk. Yang penting kalian kasih yang terbaik buat aku, mau cara nyampein kalian semenyakitkan apapun. Aku terima, karena kita semua juga sama2 belajar kan.

Aku belajar untuk menjadi pengarang yang baik, dan kalian belajar menjadi pembaca yang baik. Kalian bisa tau kata2 baku apa aja yang seharusnya di gunakan dengan baik dan benar. Ya, meskipun masih banyak yang ngaco. Tapi sekali lagi aku mohon maaf atas ketidak nyamanan kalian mungkin dengan ceritaku. SEKALI LAGI AKU TEGASKAN, TOLONG HARGAI SANG PENGARANG KISAH, SEORANG PENGARANG KISAH ITU NGGAK GAMPANG. KITA HARUS MERELAKAN PIKIRAN KITA UNTUK MEMUTAR IDE YANG AKAN KITA LANJUTKAN UNTUK DI TULIS KEMBALI DAN DI HIDANGKAN UNTUK KALIAN PARA PEMBACA.

Satu lagi!

COMMENTAN KALIAN, ADALAH PENYEMANGAT BAGI AUTHOR, MAU ITU BAIK ATAU PUN BURUK SEKALIAN.

Sekian 🙏.

🦋 PM 🦋

Sebuah notifikasi bergetar kecil di ponsel milik, Syifa. Yang tadinya sedang asik menonton televisi, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada notifikasi.

Ia pun segera melihat notifikasi tersebut, betapa terkejutnya ia. Ketika membuka ponsel, ternyata itu adalah Reyhand yang mengirimnya pesan.

Tuan Rey
|| Biasa

Me
apa, tuan? ||

Tuan Rey

|| Cklt pns, sayang

Me
oh, oke siap tuan 😉 ||

Setelah itu, Syifa segera berjalan ke arah dapur. Untuk membuatkan coklat panas, pesanan sang Tuan muda.

Pesanan pun sudah jadi, segera saja Syifa kembali berjalan ke arah kamar Reyhand. Awalnya ia bingung, dimana keberadaan Reyhand saat mengechat nya. Namun, di pikir-pikir lagi sudah pasti ia berada di dalam kamar.

Tapi, bisa bahaya jika ia menemui Reyhand di dalam kamar. Bisa-bisa ia terjebak di dalam kamar milik lelaki tinggi itu. Atau... Jangan-jangan malah, ini adalah perangkap Reyhand?

Apa Syifa menyimpan gelas yang berisi coklat panas itu di depan pintu kamar Reyhand saja? Ah tidak-tidak, bisa di amuk dia karena tidak ada sopan santunnya dengan majikan.

Hufft, sudahlah apapun yang terjadi selanjutnya. Ia yakin, Tuannya tidak akan berbuat macam-macam. "Jangan takut," gumam Syifa.

Tok tok tok

"Masuk." Suara bariton telah terdengar.

Syifa pun membuka pintu kamar Reyhand, dengan perlahan. "Permisi Tuan, ini coklat panasnya." Reyhand sontak langsung mengarahkan tatapannya pada Syifa, apa yang di katakan gadis itu tadi? Tuan?

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang