18. Menjenguk

19.6K 1.5K 48
                                    

🦋 PM 🦋

Ketika perdebatan paling terdepan, penengah pun sudah kelelahan. Seperti sekarang ini, Debo dan Vincen tidak ada habisnya berdebat. Dan hal itu, memicu kepening-an di kepala Michael juga Rafa.

Michael dan Rafa yang biasa menjadi penengah, saat mereka bertengkar. Kini merasa lelah, alhasil ia membiarkan kedua insan itu bercekcok mempermasalahkan hal tadi.

Iya, sejak tadi di rumah sakit yang entah bernama apa. Mereka kini sudah tiba di rumah sakit, tempat Reyhand di rawat.

Namun, yang membuat mereka bingung. Mengapa ada pembantunya? Dimana keluarga atau sanak saudara. Tapi mereka juga tidak mengambil pusing hal itu.

"Mau kemana, Cipa." Vincen yang melihat Syifa bangkit dan mulai berjalan ke arah pintu, langsung bertanya.

"Em, mau ke depan sebentar." Syifa menampilkan senyum manisnya.

Yang dimana, hal itu justru memicu kecemburuan pada Reyhand. Syifa-syifa, sudah tahu pacarnya posesifnya tingkat akut. Tapi masih saja seperti itu.

"Nggak usah senyum!" sungut Reyhand.

Seluruh manusia yang berada di kamar itu pun, seketika langsung beralih menatap Reyhand. "Ngapa lo?" Reyhand hanya diam, ketika Debo bertanya perihal sungutan nya itu.

"Em, yaudah Syifa pamit ke depan dulu, ya semua."

Namun, lagi-lagi saat Syifa sudah memegang knop pintu. Suara Vincen kembali terdengar. "Gue ikut, ya?"

"NGGAK!" teriak Reyhand. "Kamu ngapain sih, ngikutin dia terus?"

"Lah, ya suka-suka gue lah Rey." Santai sekali cowok ini berbicara, tidak tahu apa siapa Reyhand ini?

"Tau lo, genit bener," sambung Debo.

"Eh diem lo, ya kerdil!" sungut Vincen seraya menunjuk-nunjuk ke arah, Debo.

Yang di panggil kerdil pun, hanya menjulurkan lidahnya meledek. Syifa hanya menggeleng-geleng kan kepalanya, sangat random sekali tingkah para sahabat Reyhand ini.

"Udah gue aja."

What! Jangan bilang, Michael juga...

"Lo? Lo, mau nemenin orang?"

Michael menganggukkan kepalanya.
"Gue duluan."

Dengan seenak jidat, Michael menarik pergelangan tangan Syifa. Dan Reyhand yang notabene pacarnya, merasa amat sangat marah. Ralat, cemburu. Kalau saja ia tidak berada di rumah sakit, bisa ia pastikan wajah tampan Michael sudah babak belur di tangannya.

🦋🦋🦋

"Lo pacaran kan sama, Reyhand."

Syifa melebarkan bola matanya. Ia terkejut, sangat terkejut. Bagaimana Michael bisa tahu, sedangkan ia dan Reyhand baru beberapa jam yang lalu jadian.

Wah, Syifa harus hati-hati. Jangan-jangan Michael adalah seorang... Cenayang.

"Ng-nggak, saya sama Tuan Rey nggak pacaran."

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang