Possessive Majikan [TERBIT]

34. Berbagi

BTW GUYS, KALO KALIAN SUKA SAMA CERITA AKU. KALIAN JANGAN LUPA YA, BILANGIN JUGA KE TEMEN2 KALIAN YANG SUKA BACA WATTPAD. UNTUK IKUT MASUK KE DALAM CERITA REYHAND DAN SYIFA. MAKASIIII 💘💘💘

🦋 PM 🦋

Sebuah perkumpulan anak lelaki yang sudah tumbuh dewasa, bukanlah suatu hal yang terpandang buruk di mata. Manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, saat berkumpul mana yang baik dan mana yang buruk tentunya.

Kita semua memiliki indera penglihatan, dan yang masih memilikinya dengan sempurna, bersyukurlah. Dan selalu pergunakan dengan hal-hal yang positif juga.

Jangan seperti Rafa, punya mata lihatnya yang sana. Sana lho, kalian paham tidak? Ya itulah pokoknya.

Saat ini Michael, Rafa, Vincen dan Debo. Mereka sedang berkumpul-kumpul ria, seraya bercanda ria. Mereka bergerombol bukan hanya sekedar kumpul-kumpul. Ya, saat ini para sahabat Reyhand tidak berkumpul berempat saja. Tapi banyak, banyak sekali kawanan lainnya.

Niat mereka kumpul-kumpul saat ini, ialah merayakan hari jadi Reyhand karena ia sudah menjadi seorang CEO muda. Mereka semua bergembira, tapi apakah tidak terlalu berlebihan jika mereka hanya dengan berkumpul-kumpul tidak ada guna seraya bersua ria?

Oh tentu tidak, mereka telah usai memberikan sekotak nasi bungkus. Lalu setelah itu, mereka turun ke jalan dan langsung memberikan kotak nasi tersebut pada setiap orang yang kurang mampu, sering kali di pinggir jalan. Para pemberhentian di lampu merah, dan para pedagang kaki lima.

Kalian bisa bayangkan? Seberapa banyak nasi kotak tersebut, dan di bagikan kepada para pengguna jalan, ibaratnya. Seberapa mulia aksi mereka? Ya meskipun itu semua adalah ucapan doa kepada Tuhan karena bisa menjadikan Reyhand seorang CEO muda.

Dan sempat-sempatnya, Debo membagikan aksinya ini di snapgram ya.

Kalian ingin tahu, maksud dari mereka itu apa? Apa lagi jika bukan karena rezeki yang akan Reyhand berikan, setiap berkumpul bersama mereka. Agak sedikit jelek niat hatinya, tapi di balik itu semua mereka ikhlas. Mereka ikut senang, karena sahabat kecil mereka telah berhasil mencapai tujuannya.

"Gue jadi plesbek dulu deh," ujar Debo.

"Belagu lo, plesbek-plesbek. Kek punya ingetan aja." Ejek Rafa.

Seperti biasa, langganan sudah. Debo menoyor kepala Rafa. "Heh! Enak aja, ya gue punya lah. Lo kira gue amnesia?!" Sungut Debo.

Rafa menampilkan cengiran kudanya, seraya menggaruk belakang kepalanya. "Hehe, 'kan kali aja Bo. Aelah, emosian mulu lo!"