🦋 PM 🦋
Pagi kembali hadir, untuk mengisi jadwal duniawi. Suara burung yang berkicau terdengar jelas, apa lagi di mansion Maliki ini.
Mengingat jika Giovani sangat amat mencintai dunia per-animals. Ada banyak sekali macam hewan di dalam lingkungan keluarga Maliki.
Bermacam-macam peliharaan ada burung, kucing, jaguar, musang dan monyet tentunya. Asal kalian tahu, dari kelima peliharaan milik Gio. Orang tua tersebut sangat mencintai sang monyet.
Awalnya dia membeli monyet, karena merindukan sang putra yang telah lama pergi meninggalkannya saat pergi ke negara paman sam itu. Ia merengek pada Mayva, agar mengizinkannya untuk membeli monyet tersebut.
Awalnya Mayva tidak mengizinkan, namun Gio terus saja merengek padanya tiada henti. Sampai-sampai, Mayva pergi kerumah Dewi hanya untuk menghindarkan sang suami yang terus merengek minta monyet padanya.
Pasalnya, mengapa dia tidak mengizinkan dan sedikit merasa kesal. Mayva tidak ingin jika anak semata wayangnya, di sama-samakan dengan monyet. Jika Gio merindukan Reyhand, bisa saja bukan Gio menghubungi Reyhand.
Jika rindunya belum terbayar, ia memiliki uang yang tidak akan habis tujuh turunan. Lalu mengapa tidak mengunjungi Reyhand saja ke sana? Dan kenapa juga harus membeli monyet, untuk menghilangkan rasa rindunya pada Reyhand.
"Mas! Anak kita itu manusia lho, bukan monyet!" Sungut Mayva.
"Jangan salah sayang, menurut sejarah manusia itu berasal dari kera lho. Dan monyet itu, masih satu marga sama kera," jelas Gio sambil menggenggam tangan Mayva.
"Alah, nggak tau yang mana yang bener. Menurut agama, manusia berasal dari tanah. Menurut sejarah, manusia berasal dari kera. Menurut Ilmu Pengetahuan Alam, manusia berasal dari sperma."
Gio terdiam, seraya berpura-pura menghirup ingusnya yang tidak ada.
"Jadi mana yang bener? Ayo coba jawab!"
"Ahh ... jangan marahin aku dong, sayang."
"Kamu sih mas! Yang bener aja ah, masa beli monyet!"
"Ya, orang aku maunya itu."
"Kan kamu udah banyak tuh antek-anteknya." Omel Mayva.
"Lho, 'kan kalo kucing antek-antek kamu."
"Kok aku? Kamu lah!"
"Kamu sayang."
"Kamu!"
"Kamu May."
"Ish, orang kamu!"
"Yaudah iya aku deh, istriku."
Mayva tersenyum senang, dan melanjutkan membacanya yang tadi tertunda karena kedatangan Gio, yang tiba-tiba merengek padanya.
"Aku kan udah ngalah, berarti boleh, ya aku beli monyet?" Gio mengeluarkan jurus bunglon nya.
Ia pun sudah membendung air matanya di kedua kelopak mata lelaki yang sudah berumur itu. Dan mulai terisak, lalu memeluk tubuh sang istri. Untung saja mereka ini sedang berada di dalam kamar, tepatnya di atas balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Majikan [TERBIT]
Romance⚠️ WARNING!!! BANYAK ADEGAN PRA-BAPER, HARAP BERSABAR ⚠️ "Kenapa harus aku? Yang lain kan masih banyak." ~ Syifaana Retalia Deandra "Kalo saya maunya kamu? Gimana? Mau nolak? Silahkan, kalo bisa itu juga." ~ Reyhand Saputra Maliki × × × Bagaimana...