🦋 PM 🦋
Syifa langsung berlari, menuju kamar Reyhand. Persetan jika ada yang melihatnya berlarian seperti ini, apa lagi tujuannya adalah kamar anak majikan.
Setelah sampai di depan kamar Reyhand, Syifa langsung mengetuk pintu kamar tersebut.
Tok tok!
Ia ketakutan, tapi ia juga harus berhati-hati. Tidak mungkin, ia berteriak meminta di bukakan pintu kamar Reyhand untuknya.
Masih tidak ada jawaban, dimana Reyhand ini sebenarnya. Namun, Syifa tidak putus asa. Ia butuh perlindungan dan ketenangan sekarang ini.
Tok tok!
"T-tuan." Suaranya bergetar.
Sosok lelaki yang baru saja selesai ber-ritual, yaitu mandi. Mendengar suara gadisnya di luar pintu kamarnya dengan suara bergetar. Lantas membuat Reyhand cepat-cepat membuka pintu kamarnya.
Saat membuka pintu kamarnya, terlihat Syifa berdiri di depan pintu Reyhand dengan keadaan yang lumayan berantakan.
Mata yang berair alias menangis, hidung merah dan suaranya tergantikan dengan isakan. Langsung saja, Reyhand menarik Syifa untuk masuk ke dalam kamarnya kemudian mengunci pintu kamarnya.
Kedua tangan Reyhand memegang bahu Syifa, seraya bertanya. "Hei, ada apa? Kenapa, honey?" tanya Reyhand.
Syifa masih enggan mengeluarkan suaranya, dan tanpa aba-aba juga tanpa di duga. Syifa berhambur ke dalam pelukan Reyhand. Reyhand yang tak siap mendapat pelukan, sedikit terdorong ke belakang.
Dan kemudian, tangan kekarnya membalas pelukan sang gadis. Reyhand mengeratkan pelukannya seraya mengusap punggung dan surai Syifa dengan lembut.
"Honey, what happened to you? Cerita sama saya, sayang," bisik Reyhand.
Syifa semakin deras mengeluarkan air matanya. Kaus putih oblong milik Reyhand yang baru saja berganti karena sehabis mandi. Sudah basah dengan air mata Syifa, masa bodo ia tidak peduli.
Kini yang hanya ia pedulikan hanyalah Syifa, Syifa nya.
Untung tadi Reyhand sehabis mandi, langsung memakai celana pendek selutut nya. Jika ia hanya memakai handuk, wadidaw.
"Hiks ... R-rey ..." Isak Syifa.
"Why?" Terdengar lembut di telinga Syifa.
Lihat, hanya dengan mendengar ucapan lembut dari Reyhand. Syifa langsung sedikit merasa tenang. Selain Tuhan, sepertinya Reyhand lah tempatnya mencurahkan keluh kesahnya.
"Ifa ngomong, kamu kenapa? Hm?"
Cup!
Reyhand mengecup pucuk kepala Syifa dengan sayang. Ia bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan gadisnya. Sampai ia menjadi seperti ini.
Apa ia di ganggu seseorang? Jika iya, awas saja, pikirnya.
"Hiks ... aku ... aku t-takut Rey."
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Majikan [TERBIT]
Romance⚠️ WARNING!!! BANYAK ADEGAN PRA-BAPER, HARAP BERSABAR ⚠️ "Kenapa harus aku? Yang lain kan masih banyak." ~ Syifaana Retalia Deandra "Kalo saya maunya kamu? Gimana? Mau nolak? Silahkan, kalo bisa itu juga." ~ Reyhand Saputra Maliki × × × Bagaimana...