42. Elki

10.1K 806 30
                                    

Follow IG penulis juga ya guys, ig : @cu_nongcu

🦋 PM 🦋

Kembali ke mansion Maliki dengan keadaan acak-acakan. Ya tapi, tidak seperti orang gila juga. Maksudnya, Syifa berjalan layaknya seseorang yang tak memiliki semangat kehidupan. Yang biasanya semangat empat lima selalu terdepan, kini keleyotan yang ada.

Ia masih bingung, bagaimana ia bicara pada Elki? Apa ia sanggup menatap Elki, dan berbicara apa yang sebenarnya semesta lakukan padanya dan adik kecilnya tersebut.

Rasanya Syifa tidak seberani itu. Rasanya ia kalah dengan rasa takut yang akan ia derita. Ia begitu hancur, penerang di dalam hidupnya, satu demi satu telah redup dan hilang.

Saat itu ayahnya, ibunda Rokri, dan kini Ibunya. Selanjutnya siapa Tuhan? Tolong jangan bawa pergi semua orang yang menyayanginya. Jika engkau ingin mengambil Elki dari Syifa, Syifa mohon jangan. Jika memang itu yang terbaik, bawalah Syifa pergi terlebih dahulu jangan Elki.

Syifa tidak kuat rasanya jika harus kehilangan pelita satu-satunya di hidupnya.

Dan tanpa ia sadari, lalu Reyhand apa? Reyhand pun sudah selalu memberikan kenyamanan untuknya setiap saat. Reyhand selalu menyayanginya dan mencintainya dengan tulus.

Baiklah, mulai saat ini Syifa akan mencoba menerima penerang atau pelita tambahan di hidupnya. Ialah Reyhand Saputra Maliki, kekasihnya.

Saat ia membuka pintu kamarnya, ia sedikit terkejut karena terdapat Reyhand yang sedang bermain dengan Elki di dalam sana. Namun rasa kagetnya, tak sebanding dengan rasa gelisah yang saat ini ia rasakan.

Elki yang melihat kedatangan sang kakak langsung berlari dan berhambur kepelukan Syifa. Syifa tak tahan dengan ini semua, ia takut hidup sendirian. Melihat Elki yang terlampau bahagia malam ini, membuat Syifa semakin di landa rasa gelisah yang amat besar.

Ia tidak ingin, senyuman yang terukir di bibir manis adiknya seketika hilang dengan kabar yang mengejutkan.

Elki, maafin kakak sayang, batin Syifa.

"Hiks ..." Isak Syifa, yang mana membuat Reyhand dan Elki terkejut.

Ada apa dengan wanita ini, mengapa pulang-pulang kondisinya seperti ini?

Elki mengurai pelukannya, lalu ia menghapus air mata yang mengalir di pipi putih kakaknya. Seraya berucap. "Kak Ana kok nangis? Kenapa? Kiki salah apa kak?" tanya Elki.

Syifa benar-benar tidak bisa menyembunyikan dan membendung tangisannya. Biarlah, biar Elki bertanya-tanya dengan apa yang terjadi dengan Syifa.

Baiklah, Syifa memutuskan untuk tidak memberi tahu kabar kepergian sang Ibu pada adiknya. Ia benar-benar tak ingin membuat hati sang adik hancur berantakan. Namun, mengatakan sekarang atau tidak, suatu saat nanti Elki juga pasti akan mengetahuinya.

Ya Tuhan, Syifa harus apa?

"Kak, kak Ana kenapa? Maafin Kiki deh kak, kalo Kiki nakal," ujar Elki lucu sekali, membuat Syifa yang sedang menangis terkekeh kecil sangat kecil. "Tapi perasaan, Kiki nggak ngapa-ngapain kok," gumam anak lelaki tersebut.

Syifa tak kuasa untuk membuka suaranya. Dengan mengalihkannya, ia pun kembali menarik Elki ke dalam pelukannya. Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang merasa sedikit... Cemburu, melihat interaksi di hadapannya ini.

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang