🦋 PM 🦋
Jika berbicara soal pekerjaan, ya tidak akan pernah ada habisnya. Apa lagi pekerjaan Syifa, yang tidak di tujukan kemana. Jika ada pekerjaan, ya ia kerjakan. Tidak heran, jika gaji Syifa sedikit beda dari yang lain.
Namun, tersiksa juga jika pekerjaan tidak pernah ada habisnya seperti ini. Waktu-waktu luangnya jadi berkurang. Apa ia meminta keringanan, ya pada majikannya.
Tapi, Syifa tidak berani. Karena dari awal ia bekerja di mansion ini, itu sudah menjadi sebuah perjanjian. Syifa ingin seperti itu, ya Mayva turuti.
Tapi tetap saja, Syifa ingin berlibur. Meskipun minggu bisa, hanya sekejap. Dan pastinya, ia juga ingin sekali berkencan mesra dengan kekasihnya. Ah sayang, mungkin itu hanyalah khayalan semata.
Cup!
Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya, seraya mencium pipi Syifa. "Ya ampun!" Terkejut Syifa.
"Hehe, maaf kak Ana. Kak Ana kenapa kok bengong? Ah Kiki tau, pasti lagi mikirin kak Reyhand, ya?"
Masih ada saja kejahilan si Kiki, ya ampun kapan berakhirnya. "Enggak, apaan si kamu! Udah ah, jangan mulai, ya, Ki."
Elki tertawa dengan renyah. "Ngaku aja, pasti lagi mikirin kak Rey, 'kan?"
"Kiki, kakak kasih jurus, ya?" Ancam Syifa.
Elki memundurkan sedikit tubuhnya. "Lho, ngaku aja kak. Nggak usah malu-malu gitu, uhuy!"
"Apaan—."
Seseorang ikut nimbrung, dengan pergulatan Syifa dan Elki. "Oh, ada yang lagi mikirin saya?"
Deg!
Aduh, masalah lagi ini pasti. Masalah, iya masalah. Membuat Reyhand GeEr setengah hidup, ya meskipun kenyataanya memang iya.
"Kok, Kiki pinter sih?" Reyhand berjongkok di depan tubuh Elki. "Karena Kiki udah cerdas, kak Rey punya hadiah buat Kiki."
"Wah, apa tuh kak?"
"Kiki liat aja sendiri, sana."
Elki mengangkat jarinya membentuk lambang 'OK'.
Lagi, lagi dan lagi. Dirinya harus berduaan dengan majikannya yang super tampan ini. Kenapa hanya sebentar waktu bebasnya untuk tidak bertemu Reyhand.
Reyhand memajukan langkahnya, ibarat mengikis jarak diantara Syifa. "Oh shit, baby girl! Apa yang tadi di bilang Kiki, itu bener?" Suara beratnya membuat candu Syifa, ketika berbicara 'oh shit, baby girl'.
Bahkan bisa di bilang, setiap Reyhand mengucapkan bahasa Inggris. Syifa merasa, ketagihan. "Rey, Kiki tadi cuma—."
"Bercanda?" Reyhand memundurkan langkahnya kemudian terduduk di ranjang Syifa, lalu tangan kekarnya menarik lengan Syifa.
Sehingga, kini Syifa terduduk di pangkuan Reyhand. Please, oksigen sudah sangat menipis. "Rey, lepasin." Sang empu justru melingkarkan lengannya di perut Syifa, dan wajahnya ia sembunyikan di dada bagian atas Syifa.
Bukan, di anu ya guys. HAHA
Sudah gila Reyhand ini, bagaimana jika ada orang lain yang melihat perbuatannya ini. Pintu juga belum di kunci, kalau ada yang tiba-tiba masuk, WADIDAW.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Majikan [TERBIT]
Romance⚠️ WARNING!!! BANYAK ADEGAN PRA-BAPER, HARAP BERSABAR ⚠️ "Kenapa harus aku? Yang lain kan masih banyak." ~ Syifaana Retalia Deandra "Kalo saya maunya kamu? Gimana? Mau nolak? Silahkan, kalo bisa itu juga." ~ Reyhand Saputra Maliki × × × Bagaimana...