8. Bingung

29K 2.2K 51
                                    

Follow IG penulis juga ya guys, ig : @cu_nongcu

🦋 PM 🦋

Gelisah dan dilema.

Dua rasa itu, kini sedang bersarang di otak Syifa. Lantaran ia mendapatkan ajakan untuk jalan-jalan berdua dengan teman majikannya itu. Sungguh membuat kepalanya berdenyut, seperti ingin meledak.

Ingin meminta izin, tapi bilangnya apa?

Kalau tidak izin, ia takut nanti ketahuan dan malah menjadi masalah.

"Aduh, aku harus gimana ya?" Monolog Syifa pada diri sendiri. "Izin atau jangan?"

Setelah menimang-nimang, kurang lebih selama 30 menit. Akhirnya, Syifa memutuskan untuk izin. Terserah dia sudah pasrah, mendapat izin syukur, kalau tidak ya sudah tidak apa-apa.

Bismillah, batin Syifa.

Syifa pun melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga Maliki. Di sana ia melihat ada Giovinda, Mayva dan sang putra tercinta. Siapa lagi jika bukan Reyhand.

Saat Reyhand sedang asik bermain ponsel, kedatangan Syifa menghalau kan segala aktivitasnya.

"Permisi Tuan, Nyonya," sapa Syifa.

"Eh kamu Syifa, ada apa?" tanya Mayva.

"Em, maaf Nyonya saya mau minta izin," ucap Syifa seraya menundukkan kepala.

Mayva yang sedang membaca majalah tentang harga-harga branded, langsung meletakkan majalah itu di meja.

"Izin ngapain?" tanya Mayva kembali.

"Saya mau pergi," cicit Syifa.

Mendengar penuturan Syifa, Reyhand langsung terpancing.

"Kemana?" tanya Reyhand terdengar, sangat kepo.

"Mau tau aja kamu, Rey-Rey." Ledek sang ayah.

"Ck! Kamu mau kemana?" tanyanya sekali lagi.

"Maaf Tuan, saya mau minta izin untuk pergi keluar," kata Syifa.

"Sendiri?" tanya Reyhand. Syifa menggelengkan kepalanya. "Terus," ucapan Reyhand terpotong, karena sambaran dari Mayva.

"Ah banyak tanya kamu ini, ya udah Fa kita izinin. Tapi inget, jangan pulang sore-sore." Pesan Mayva.

Mata indah Syifa langsung berbinar, telah mendapatkan izin. "Iya Nyonya, saya pasti akan pulang sebelum sore," ucap Syifa. "Kalo gitu saya permisi, assalamualaikum?"

"Walaikumsalam."

Syifa mulai berlalu dan melangkahkan kaki menjauh menuju pintu utama. Saat Syifa mengecek, ponselnya. Terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Vincen. Hadeh tuh orang satu.

Tuan vincen 5 panggilan tak terjawab...

"Ya ampun, miss call 5 kali."

Saat sedang melihat-lihat miss callan Vincen, tiba-tiba yang sedang berada di pikiran Syifa pun menelpon kembali.

Tuan vincen is calling...

"Halo?" sapa Syifa.

"Hai, di izinin nggak?" tanya Vincen.

"Iya Tuan, saya dapet izin."

"Ya udah tunggu gue di depan gerbang."

"Eum, jangan di depan gerbang Tuan. Di depan komplek aja."

Possessive Majikan [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang