DUA DELAPAN

60 51 15
                                    

*Setinggi-tingginya Bangau terbang, pasti akan jadi kecap juga*-Nara Shakeela Anindita-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Setinggi-tingginya Bangau terbang, pasti akan jadi kecap juga*
-Nara Shakeela Anindita-


Sinar matahari menyoroti kedua gadis yang masih terlelap dalam tidurnya masing-masing, membuat keduanya menggeliat.

“Ngghh, jam berapa nar?” tanya Vernon, Nara mengambil ponselnya yang terletak di meja sampingnya.

“Astaga!!” Nara dengan sedikit berteriak membuat Vernon duduk memandangnya.

“Why?!!” tanyanya

“Udah jam 8 Ver!” Ucap Nara sedikit panik

“Yaelah nar, gua kirain kenapa!” gerutu vernon lalu kembali merebahkan dirinya.

“Bangun ver! Kita gak ke kampus?!!” Nara dengan nada paniknya.

“Ke kampus sendiri aja Sono! Orang masuknya masih Minggu depan!” balas Vernon yang semakin mengeratkan selimutnya dan memunggungi Nara.

“Eh, emg iya?” Nara mulai mengecek tanggal di ponselnya la lu mengangguk angguk sendiri.

“Ver, aku numpang ke toilet ya?” izin Nara sambil berlari kecil ke arah toilet, namun segera berhenti tepat didepan pintu saat Vernon berbicara.

“Jangan nar! Gak boleh!” Ucapnya masih dengan mata tertutup

“Yaudah deh” Nara dengan sedikit lesu, namun Vernon malah terbahak-bahak membuat Nara semakin bingung.

“HAHAHA! Polos banget sih lu nar!! Pake aja sih Napa harus ijin segala, kek ke siapa aja, Hahaha!!” Ujarnya sambil cekikikan, Nara lalu segera masuk untuk membasuh muka dan membuang air yang sedari tadi ia tahan.

“Ver, aku pulang sekarang ya! Takut dicariin ibuk.” pamitnya sambil mengambil ponsel dan memasukkan kedalam tas nya.

“Eh eh! Bentar-bentar!! Tunggu sini dulu!” Vernon lalu berjalan menuju ke lantai bawah, alhasil bara pun menunggu sembari melihat lihat kamar Vernon, dan menemukan Novel yang menarik perhatiannya, ia sedikit membaca di bagian awal, dan tak lama setelah itu Vernon kembali.

“Nar! Lu biar di anter mang Jajang ya! Sorry gua gabisa ikut, gua mau lanjutin mimpi gua dulu!” Vernon lalu kembali merebahkan dirinya di kasur.

“Gak usah Ver, nanti biar aku naik bis aja!” sela Nara yang tak ingin menyusahkan mang Jajang.

“Udah sih nar, gua males debat nurut aja!” Ucap Vernon tanpa membuka mata nya.

Nyebelin - Tapi sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang