[ ON GOING ] Update Setiap Hari Minggu!
Akan direvisi setelah tamat//
Iseng → Nyaman → Sayang
Lika-liku kehidupan seseorang tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik nyawa pun bukan cenayang yang bisa mengetahui masa depannya
Nara adalah sosok yang po...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika aku tak selamat dalam kecelakaan ini, tolong jagakan dia untukku -Boy Denandra Putra-
Devan berdiri tercengang, memandangi 3 perempuan didepannya yang sedang memohon, ah tidak. Lebih tepatnya memaksa agar Devan menuruti kemauan mereka
“Ayolah, ga asik lu!” Ucap Vernon
“Gapapa kan Van? Kalo rame kan enak jadinya.” Nara membujuk Devan
“Haih, masalahnya gua cuman punya 2 tiket.” Cicit Devan, namun dengan segera Vernon dan Yola menunjukkan tiket mereka berdua
“Gua punya sendiri.” Yola, Vernon mengangguk. Devan diam beberapa detik, ketiganya menunggu jawaban Devan dengan penuh harap
“Astaga.... Yaudah.” Final Devan masuk kedalam mobilnya, ketiga perempuan tadi berpelukan layaknya gadis kecil membuat Devan ingin tertawa, namun segera ia pasang kembali muka datarnya
“Gak masuk?” Tanya Devan, ketiganya saling melepas pelukan “Yaudah kalo gitu gua tinggal.” Devan ingin menjalankan mobilnya namun dicegah oleh ketiga orang itu
“Eits... Iya-iya kita masuk!” Vernon menghadang mobil Devan dari depan, lalu mereka bertiga segera masuk kedalam mobil
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Widih.... Gilak! Banyak banget wahananya!!!” Yola terkagum-kagum, begitupun nara dan Vernon
“Dasar lu pada... Kaya ga pernah liat ginian aja.” Devan keceplosan, ia langsung kicep seketika ditatap 3 perempuan itu
“S sorry.” Maafnya menggaruk tengkuk canggung, lalu ketiga manusia tersebut kembali terkagum-kagum
“Naik itu yok?” Ajak Yola menunjuk ke wahana ekstrim sky flyer
Mereka berempat memandang ke arah tunjuk Yola, Vernon dan Yola tampak berbinar-binar ingin menaiki wahana tersebut, namun Nara dan Devan malah bergidik ngeri
Melihat ekspresi takut Nara dan Devan membuat hati Vernon tergerak untuk menyiksa keduanya. Dengan cepat ia menarik tangan Nara dan Devan, membawa mereka mendekat ke wahana tersebut
