EMPAT PULUH LIMA

20 5 0
                                    

*Situasi akan jadi rumit ketika pengacau kembali*-Boy Denandra Putra-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Situasi akan jadi rumit ketika pengacau kembali*
-Boy Denandra Putra-

“Ngapain dia ada disini?!” Tanya Denan pada Nara yang baru keluar dari ruangan boy

Nara menelan ludahnya, lalu berusaha tersenyum. Menghampiri denan “Assalamu'alaikum om!” Nara menjulurkan tangannya, namun Denan tak membalasnya

Nara berusaha tetap tersenyum dan menarik kembali tangannya, “Saya permisi ke toilet.” Pamit Nara berjalan melewati Denan

“Gak usah kembali.” Ucap Denan yang membuat langkah Nara terhenti

Denan berbalik “Terserah mau tinggal di Australia atau kembali ke Indonesia.... Yang pasti, jangan pernah temuin anak saya lagi.” Ucapnya penuh penekanan

Nara merapatkan bibirnya, lalu berbalik menghadap Denan. Ia tersenyum “Maaf om... Tapi Nara gak bisa ngabulin permintaan om... Nara permisi.” Pamit Nara

Denan tampak menahan emosi, melihat kepergian Nara lalu duduk di kursi tunggu

“Leo kemana?” Tanya Denan pada satria dan Frans

“Eh, tadi nganterin Tante Mira pulang om.” Jawab satria

Denan berdiri, mengangguki ucapan satria

“Om nitip Andra sebentar.” Ujarnya menepuk bahu satria lalu pergi

“Lo jagain Andra disini. Biar gua anterin Nara pulang.” Ucap Frans menepuk bahu satria, satria mengangguk

***

“Nar!” Panggil Frans saat mendapati Nara berada di kursi taman rumah sakit, Nara tersenyum ke arah satria

“Mau gua anterin pulang?” Tanya Frans duduk di samping Nara

Nara menggeleng “Gua mau tetep disini.” Jawab Nara, pandangannya lurus ke depan

Frans memandangi Nara dari samping “Lo banyak berubah nar.” Ucapnya membuat Nara menoleh

Nara tersenyum “Gua nyaman dengan diri gua sekarang.” Ujar Nara “Gua merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya.” Lanjutnya

“Syukur deh kalo Lo baik-baik aja.” Ucap Frans menengadahkan kepalanya ke atas, sinar matahari membuatnya harus menutup mata

Nara melihat ke arah Frans lalu tersenyum “Jangan terlalu dingin sama yola.” Ucapnya, frans sontak menoleh ke arah Nara

“Dia sedih Lo cuekin.” Lanjut Nara

“Emang gua cuek ya?” Tanya Frans membenarkan posisi duduknya

“Bahkan Lo lebih pantes dijuluki ice king daripada boy.” Jawab Nara nyengir

Nyebelin - Tapi sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang