Tigabelas

89 68 13
                                    

*HAPPY READING*

____________✨✨_____________

VOMENT✴️

*Banyak alasan untuk membenci orang picik kayak Lo!!//*-Boy Denandra Putra-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Banyak alasan untuk membenci orang picik kayak Lo!!//*
-Boy Denandra Putra-

Brakkk, seseorang terpental menubruk tumpukan kursi kayu di sebuah gudang kosong, namun bukannya kesakitan ia malah meringis pada orang yang menghempasnya.

"Sepertinya Lo dendam banget sama gua ya?" Tanyanya sambil meringis menampilkan deretan giginya.

"Bagaimana tidak? Semua yang Lo mau pasti selalu gua ambil, gitu kan Lo mikirnya? Mulai dari brang yang Lo sukai, waktu main Lo dengan keluarga, kepercayaan papa...." Ia menjeda dengan tawa sinisnya lalu melanjutkan

"Stevani?!." Lanjutnya mengangkat sebelah alisnya, Boy yang terlihat murka setelah mendengar seseorang yang disebutkan orang itu pun mengepalkan tangannya.

"Dia orang yang lu cintai kan? Tapi ternyata dia nggak cinta sama Lo, buktinya.... Dia lebih milih gua.... Dibanding LO!!!, Tapi perempuan tua itu selalu bela lu! Gapeduli masalah lu yang salah apa bukan.... Tapi dia selalu bela elu! Jalang itu.."

Bughhh, Boy mendaratkan pukulannya diwajah orang itu saat mengatakan jalang.

"DIA ITU ORANG TUA KITA!!!, JANGAN SEKALI-KALI LO NGATAIN DIA JALANG, DASAR BEJAT!!" Murka boy dengan keringat mengucur di seluruh badannya dan wajahnya kini memerah padam.

"Haha, gua emang bejat tapi gua anak halal! Dan Lo? LO ITU ANAK HARAM!!! lalu sebutan apa yang pas bagi wanita yang merayu suami orang kalau bukan jalang? Bitch! LO GAK SEHARUSNYA HADIR DI KEHIDUPAN GUA!!, Orang tua kita? Dia bukan ibu kandung gua! Gua gak Sudi punya ibu kayak dia! Asal Lo tau, LO GAK ADA APA-APANYA SAMA JALANG ITU! PAPI BISA SAJA NGEBUANG KALIAN BERDUA BEGITU SAJA!!!!" Tambah orang itu meninggikan nadanya di beberapa kalimat, wajahnya penuh lebam dan mengalir darah di sudut bibirnya, ia berdiri dan berjalan menuju keluar gudang diikuti gengnya.

"DASAR BEJAT!!!! GUA GAK BAKAL MAAFIN LO!!!!!" Teriak boy murka saat orang itu berada di ambang pintu keluar lalu ia berhenti menoleh ke arah boy sebentar dan berkata...

"Gua gak butuh maaf Lo! Dan gua bakal buat Lo pergi dari kehidupan gua, dengan jalang itu tentunya!" Ucapnya lalu berjalan keluar, boy terkulai lemas mendengar semua perkataan kakaknya sendiri, ia terduduk sembari menangis tertahan, satria dan Frans hanya berdiri tak mampu berbuat apa-apa, tiba-tiba boy berdiri dan berlari menuju motornya.

"Ndraa!!!, Lo mau kemana?!" Tanya Satria menyusul boy dengan Frans, namun boy tak menjawab dan pergi begitu saja, saat satria akan mengejarnya Frans menahannya dengan mendorong mundur dada satria dengan satu tangannya pelan.

"Gak usah dikejar, gua tau dia pasti tertekan banget, apalagi kakaknya sendiri yang bicara seperti itu, dia butuh waktu sendiri, lagian dia pasti pergi ke bar biasa." Saran Frans yang diangguki oleh satria, lalu mereka berdua pergi menuju Apartemen Satria.

Nyebelin - Tapi sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang