MAAF!
Tapi tolong izinkan aku menghilang untuk saat ini
-Boy Denandra Putra-11:40 Nara tiba didepan rumah Vernon, memilih pulang ke rumah sahabatnya karena dia tidak ingin membuat ibunya khawatir dengan penampilannya saat ini yang acak-acakan
diantar oleh Leo, ia terpaksa karena bus sudah tidak beroperasi, ingin naik taksi namun Leo memaksa untuk mengantar Nara karena merasa bersalah;) maybe!
“Nar, sorry ya gua gak bilang dulu. Gua gak tau kalo lo pacaran sama andra.” Ucap Leo dari dalam mobil, Nara yang hampir masuk gerbang pun berbalik menatap Leo. Satpam disana masih setia menjaga gerbang terbuka untuk nara
“Bukankah seharusnya kakak bilang atau tanya dulu ke aku? Bahkan kakak belum seberapa dekat sama aku.” Ucap Nara kecewa membuat Leo yang semula menatap Nara kini menunduk
“Maaf nar, gua emang ceroboh banget. Gua bakal berusaha ngeyakinin boy kalo ini cuman salah paham, jadi lo maafin gua ya?!” Leo berusaha meyakinkan Nara
“Udah seharusnya, karena kakak yang buat masalah ini. Jujur aku marah. Dan aku butuh waktu buat maafin perbuatan kakak. Kakak udah buat aku terlihat rendah didepan boy dan keluarganya.” Tegas Nara sambil berusaha menahan air matanya
“Udah malem, mending kakak pulang, aku permisi!” Nara berbalik. Berjalan menuju kedalam rumah Vernon masih dengan perasaan sesal nya
“Hah, ngapain gua susah-susah ngebujuk Andra buat lo, orang tujuan gua dari awal mau misahin kalian berdua!” Ucap Leo tersenyum miring
“Naraa naraa, ternyata emang polos banget ya Lo! Kan jadi gak seru, hihi.” Lanjutnya lalu menjalankan mobil. Sungguh! Tawanya bak psikopat yang berhasil melumpuhkan korbannya
Cklek! Nara membuka pintu kamar Vernon
“Nara..” Panggil Vernon dan Yola dari arah kasur. Nara sebelumnya sudah memberi tahu Vernon bahwa ia akan menginap. Dan kebetulan Yola juga menginap disana
Nara mengulum senyumnya tulus saat melihat kedua sahabatnya yang menatapnya lesu. Menutup pintu lalu berjalan ke arah kasur
“Maaf ya, jadi ngerepotin.” Ucap Nara mendudukkan dirinya ditengah tengah
“Nyusahin gimana maksud lo? Udah deh gak usah pura-pura tegar didepan kita. Luapin aja semuanya!” Tegas Yola memegang pundak Nara
“Lo boleh nangis sepuas lo! Tenang aja, kamar gua kedap suara kok.” Suruh Vernon, kini Nara tak bisa membendung air matanya lagi. Ia menangis sesegukan yang lalu dipeluk oleh Vernon dan yola
“Yang sabar ya, cerita aja kalo itu bisa membuat lo lebih baik.” Suara Vernon terdengar meneduhkan
“Hiks. Aku tadi mau bilang dulu ke boy hiks, t tapi dia gak bisa dihubungi hiks jadi aku langsung pergi ke alamat yang dikirim kak Leo hiks, d dan ternyata hiks dia ngajakin aku ke acara pertemuan keluarga, dan bilang ke keluarganya kalau aku pacarnya hiks, dan disana ada boy hiks, aku baru tahu kalau kak Leo itu kakaknya boy hiks, sekarang aku harus gimana?” Nara berusaha menceritakan kejadian sebenarnya diselingi tangisnya namun masih bisa dimengerti oleh Vernon dan Yola
“Emang keterlaluan banget tuh orang, bisa-bisanya bilang lo pacarnya tanpa izin dari lo?” Emosi Vernon ikut tersulut
“Dari awal gua udah curiga kalau dia bukan orang baik-baik!” Lanjut Yola membuat Vernon bertanya
“Maksud lo?”
“Inget gak saat kita camping? Waktu itu gua lagi ngantri di kamar mandi jam 6 pagi. Tapi karena antriannya panjang akhirnya gua pergi ke sungai. Disana juga banyak anak-anak perempuan lain yang mandi. di perjalanan kembali ke tenda gua gak sengaja lihat kak Leo lagi godain mahasiswa angkatan kita.” Jelas Yola membuat Nara dan Vernon melongo
“Hah? S serius lo?” Tanya Vernon tak percaya
“S sebenernya aku juga pernah lihat kak Leo ciuman sama teman seangkatannya!” Nara membuka suara
“Kapan?” Tanya Vernon dan Yola bersamaan
“Waktu aku mau ambil tanda pengenal di tenda!”
“Wah, emang beneran brengs*k tuh orang!” Kesal Yola sambil meninju bantal putih milik Vernon
“Jangan jangan dia sengaja mau ngerusak hubungan kalian?” Tebak Vernon
“Tapi dia bilang katanya dia gak tau kalo aku sama boy pacaran.” Sela Nara
“Hah, au ah mending kita tidur aja, udah malem. Besok kita pikirin cara supaya boy gak terus terusan salah paham!” Yola merebahkan dirinya terlebih dahulu dan diikuti kedua sahabatnya, posisinya kini Nara di tengah. Vernon dan Yola saling memeluk Nara dari samping
Pagi>>
“Eungghh!!” Lenguhan Vernon saat baru bangun sambil merentangkan tangannya ke atas, matanya mengerjap kerjap dan menangkap Nara yang terlihat mondar mandir sambil menempelkan benda pipih di telinganya
“Nara?” Panggilnya lalu melihat ke arah jam dindingnya
“Ayolah nar. Baru jam setengah 5 pagi ini!”
“Eunggh, kenapa?” Tanya Yola yang ikut terbangun
“Ah, aku ganggu ya? Maaf. Aku kalo udah kebangun gak bisa tidur lagi.” Nara kembali mendudukkan dirinya di pinggiran kasur
“Masih gak aktif?” Tanya Vernon yang diangguki oleh Nara dengan muka lesu
“Hahh, kayaknya dia bener-bener marah, Nanti kita coba ke apartemennya dulu. Siapa tahu dia disana.” Usul Yola
“Hm, bentar lagi masuk waktu subuh nih, aku mau ambil wudhu dulu!” Nara lalu memasuki kamar mandi Vernon untuk mengambil wudhu
*****
“Boy? Kamu ada didalam?” Tanya Nara sambil menggedor-gedor pintu apartemen boy
“Sayang? Kamu ada didalam kan? Buka pintunya!” Lanjutnya sedikit berteriak
“Lo gak tau kode kuncinya?” Tanya Vernon yang langsung mengingatkan Nara akan sesuatu
“....... Ah iya, tanggal jadian kita!” Nara langsung mencoba memasukkan kode itu dan.... Klek! Pintu berhasil terbuka, dengan segera Nara masuk untuk mencari keberadaan boy, namun kenyataan bahwa boy tidak ada disana membuatnya kembali lesu
“Bentar deh, gua tanya satria dulu ya. Siapa tahu boy cerita sama satria.” Vernon segera menelfon satria
“Gua juga coba tanya ke Frans dulu!” Yola ikut menelfon Frans, sedangkan Nara menuju kamar boy untuk memastikan.
“Gimana?” Tanya Nara saat Vernon dan Yola masuk ke kamar bersamaan
“Satria nggak tau.” Jawab Vernon
“Frans juga nggak tau.” Saut Yola, Nara kembali mendesah lesu
“Sekarang harus gimana lagi?” Tanya Nara tertekan “Apa mungkin boy udah balik ke Australia?” Lanjutnya
“Nggak mungkin deh kalo dia langsung pergi gitu aja.” Ucap Vernon
“Iya nar, lu jangan negatif thinking lah.” Saut Yola
“Kalo boy beneran tinggalin aku gimana? Aku emang salah, udah sering bohongin boy.” Nara mulai meloloskan cairan bening dari matanya
“Nara, jangan merasa bersalah dulu dong,, gua tau lu bohong demi kebaikan hubungan kalian!” Sela Yola
“Ya, walaupun kebohongan gak bisa dibenarkan, tapi udahlah, jangan mikirin ini dulu. Sekarang sebaiknya kita cari boy dulu.” Saran Vernon
Maaf kalo kependekan huhu TT
Nyebelin
Next✓
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyebelin - Tapi sayang
Teen Fiction[ ON GOING ] Update Setiap Hari Minggu! Akan direvisi setelah tamat// Iseng → Nyaman → Sayang Lika-liku kehidupan seseorang tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik nyawa pun bukan cenayang yang bisa mengetahui masa depannya Nara adalah sosok yang po...