TIGA PULU EMPAT

60 38 34
                                    

Assalamualaikum wr.wb ❤️

*Rumah tanpa lampu aja gelap, apalagi hidupku tanpa kehadiranmu*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Rumah tanpa lampu aja gelap, apalagi hidupku tanpa kehadiranmu*

-Boy Denandra Putra-

Sore ini Nara dan boy menghabiskan waktunya berdua di pantai, karena boy harus kembali ke Australia malam ini juga

“Nar?” Panggil boy sambil memeluk Nara dari belakang, menikmati pemandangan matahari terbenam di pantai

“Hm?” Jawab Nara, lalu tiba-tiba boy mengalungkan sesuatu pada leher Nara, Nara sontak memegang benda di lehernya, ternyata kalung dan liontin berbentuk huruf B&N yang menyatu

“Boy?” Panggil Nara sambil memegangi kalungnya, boy sedang sibuk mengaitkan bagian belakang kalung di leher belakang Nara

“Tadi kan aku nggak sempet ngasih hadiah dirumah kamu, jadi aku kasih disini deh!” Ucap boy setelah selesai mengaitkan kalung Nara, Nara berbalik menatap boy sambil tersenyum, mencium pipi kiri boy dengan kaki berjinjit karena perbedaan tinggi mereka

“Kehadiran kamu di hidup aku udah termasuk hadiah boy, Aku nggak butuh hadiah apapun dari kamu, aku cuma butuh kamu!” Ucap Nara memeluk boy, mencari kenyamanan di dada bidang laki-laki nya itu

“Aku tahu, tapi apa salahnya kalau aku ngasih kalung yang sama kayak yang aku pakai?” Tanya boy, sontak Nara mendongak lalu melihat kedepannya, sudah ada kalung yang sama menggantung di leher boy, liontinnya bertuliskan N&B terbalik dengan liontin Nara

“Ternyata pria es yang dulu aku kenal aslinya romantis ya!” Ucap Nara yang mengundang tawa kecil dari boy

“Makanya jangan suka nilai orang dari luarnya, kesan pertama orang itu beda kalo udah Deket, kayak aku ke kamu!” Jawab boy, mereka berdua saling menatap dalam hingga tak sadar jarak mereka mulai menipis

“Makanya jangan suka nilai orang dari luarnya, kesan pertama orang itu beda kalo udah Deket, kayak aku ke kamu!” Jawab boy, mereka berdua saling menatap dalam hingga tak sadar jarak mereka mulai menipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nar, boleh?” Tanya boy, Nara yang mengerti pun mengangguk canggung, hingga akhirnya boy menempelkan bibirnya pada bibir Nara, bibir keduanya saling bertautan

Nyebelin - Tapi sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang