Sebelas

121 87 72
                                    

*HAPPY READING*

____________________________________

VOMENT!!

Dia Tahu, dia sadar, hanya saja dia tidak peduli//

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia Tahu, dia sadar, hanya saja dia tidak peduli//

-Nara Shakeela Anindita-

"

Anak-anak, ujian Nasional akan dilaksanakan 2 Minggu lagi, jadi hari ini dan besok akan dilaksanakan simulasi, sekarang kalian semua silahkan menuju lab komputer tanpa membawa tas." Ucap Bu Ani selaku wali kelas XII IPA 2, setelah itu mereka semua pergi menuju lab.

"Boy, kamu nggak ikut ke lab?" Tanya Nara saat akan berdiri dan boy malah bermain handphone.

"Ntar nyusul." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan, Nara hanya ber oh ria dan segera berlalu bersama kedua sahabatnya.

"Ayo ndra," ajak Satria dan Frans

"Kalian berdua ikut gua." Perintah boy berjalan menuju arah pintu namun pertanyaan satria menghentikan langkahnya untuk menjawabnya

"Mau kemana?"

"Dia kembali" jawab boy membalikkan badannya sembari smirk

"Dia? Dia siapa?" Kali ini Frans yang bertanya

"Aleo street born." Jawab boy menyipitkan matanya membuat kedua temannya tersenyum sinis

"Punya nyali juga tuh anak" satria menyeringai

"Dia nepatin janjinya." Frans bersedekap

"Jadi??" Tanya satria

"Kita sambut kedatangan mereka?"tanya boy balik

"Siapa takut?! Ayo" jawab satria dan Frans lalu mereka segera meninggalkan sekolah, satpam sudah mencoba menghentikan mereka namun boy malah membantah dengan perkataan "diem deh pak, kalo bapak ngelarang kita sekolahan dan seisinya bakalan ancur, niat kita pergi mau nyelametin kita semua." Ucap boy berbohong diparkiran "bener pak, bapak mau jadi gelandangan gara2 dipecat? Nggak kan?" Timpal Frans smirk ya karena bokapnya frans salah satu orang yang ikut campur dalam pembangunan sekolah ini.

"Aduh kok ngeri ya, yaudah den mangga atuh." Pak galih selaku satpam membukakan gerbangnya.

"Inget pak jangan kasih tau siapapun oke? Ini darurat banget!" Perintah satria menjentikkan jarinya sebelum akhirnya lepas landas gas poll rem blongg bersama boy dan frans, pak galih hanya mengangguk pasrah lalu menutup kembali pintu gerbang dan segera masuk ke ruangannya.

"Pak galih habis bukain gerbang siapa? Kan belum waktunya anak-anak pulang!" Suara pak Joni menginterupsi pak galih yang sedang melanjutkan acara makan nasi pecelnya.

Nyebelin - Tapi sayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang