*Terkadang realita terlihat bodoh ketika disandingkan dengan ekspektasi*
-Nara Shakeela Anindita-“Bukannya itu kak Leo?” gerutu Nara, beruntung karena senter para mahasiswa yang terang membuat Nara bisa memastikan kalau itu benar-benar Leo
Nara memilih pergi daripada ikut campur, namun sialnya saat ia hendak melangkah kakinya tersandung ranting kayu membuatnya tersungkur
“Akh!” Pekiknya dibarengi suara gedebuk saat tubuhnya menyentuh tanah, Leo yang mendengar suara pun langsung memberhentikan aktivitasnya dan mencoba berjalan ke asal suara
“Loh Nara kamu kenapa?” Tanya Leo saat melihat Nara tersungkur didepannya
“Ah, kesandung kak!” Jawab Nara, mencoba berdiri sambil dibantu Leo
“Haha, lagian kok bisa sih, hati-hati dong kalo jalan, tapi kamu gapapa kan?” tanya Leo memastikan
“Enggak papa kok kak, yaudah aku pergi dulu ya.” Pamit Nara canggung dengan suasana ini, Leo termenung tak mengerti sikap gadis itu.
Leo Ronaldo 🥺
*
****
“Nara, lama banget sih?!” Tanya Yola saat Nara kembali“Maaf, aku tadi sempet jatuh!”
“Hah? Jatuh? Kok bisa? Tapi Lo gapapa kan?!” Tanya Devan tiba-tiba sambil memegangi kedua tangan Nara dan memastikan kalau tubuh Nara tidak terluka, raut wajahnya menjawab segalanya, ia tampak khawatir
“N Nggak papa kok!” Jawab Nara kaku
“Eh, maaf gua reflek!” Devan menjauh merasakan aura tidak nyaman dari Nara
“Y yaudah ayo!” Lanjutnya menetralkan suasana
Mereka menyusuri jalan setapak dan mengikuti tanda panah disetiap belokan, ada beberapa pos dan disetiap pos mereka diberi pertanyaan untuk bisa melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyebelin - Tapi sayang
Teen Fiction[ ON GOING ] Update Setiap Hari Minggu! Akan direvisi setelah tamat// Iseng → Nyaman → Sayang Lika-liku kehidupan seseorang tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik nyawa pun bukan cenayang yang bisa mengetahui masa depannya Nara adalah sosok yang po...