Gua yang bertahan, namun gua terlupakan
-Nara Shakeela Anindita-2
bulan kemudian...
“Ambil!” Frans menyodorkan kantong plastik pada Nara yang sedang duduk di samping ranjang boy
“Apa?” Nara bertanya sembari mengambil plastik tersebut dari tangan Frans
“Lo makan dulu. Gua liat dari kemaren Lo belom makan.” Jawab Frans
“Thanks, gua bakal makan nanti.” Nara menaruh makanan pemberian Frans diatas nakas
“Kalo nanti nanti jadinya Lo nggak makan.” Frans membukakan makanan tersebut untuk Nara lalu membawanya ke meja yang ada di pojok
“Lo bisa jagain boy dari sana. Gua mau cabut dulu.” Ujar Frans berjalan ke arah pintu, Nara tampak tak nyaman dengan sikap Frans
“Tenang aja. Gua gak ada maksud lain kok, gua cuman gak mau pacar sahabat gua sakit.” Ucap Frans saat berada di ambang pintu, hatinya sedikit sesak saat mengucapkan kalimatnya namun ia berusaha tegar
Nara tersenyum, “Makasih Frans, dan maaf.” Ucap Nara dengan sedikit sungkan
Frans mengangguk, “Kalo ada apa-apa hubungi gua.” Ucapnya lalu segera pergi dari ruangan boy dirawat
Nara segera menuju ke arah sofa di pojok dimana Frans menaruh makanannya. Setelah makan, Nara membersihkan sampahnya dan beranjak ke kamar mandi
Membasuh tangannya lalu menatap cermin didepannya lama. “Entah disini situasi yang salah..... Apa gua yang jahat?” Ujarnya setelah beberapa detik termenung
Nara keluar dari kamar mandi, hendak mengambil ponselnya yang ada di meja tempatnya makan
“Siapa?” Nara yang hendak meraih ponselnya wurung ketika mendengar suara berat seseorang
Nara sontak menoleh ke arah ranjang boy, “Boy!” Seru Nara berlari kecil menghampiri boy
“K kamu udah siuman?” Tanya Nara dengan matanya yang berkaca-kaca, ada perasaan senang didalam hatinya, namun tertimbun begitu laki-laki yang berstatus pacarnya ini melontarkan pertanyaan
“S siapa ya?” Nara langsung melongo mendengar pertanyaan boy, bagaimana bisa dia bertanya siapa Nara?
“Aku dimana? Satria sama Frans? Apa yang terjadi?” Boy tampak kebingungan melihat sekelilingnya
“Mommy? Dimana mommy?!!” Boy tiba-tiba menarik kerah baju Nara sembari bertanya dimana mommy nya
“B boy?” Panggil Nara lirih, air matanya menetes
Boy melepaskan cengkeramannya pada kerah baju Nara lalu kembali ke posisinya sambil memegangi kepalanya
“Aargghhhh!!!” Racau boy seakan-akan menahan rasa sakit yang menyerbu, Nara sontak berlari keluar untuk memanggil dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyebelin - Tapi sayang
Teen Fiction[ ON GOING ] Update Setiap Hari Minggu! Akan direvisi setelah tamat// Iseng → Nyaman → Sayang Lika-liku kehidupan seseorang tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik nyawa pun bukan cenayang yang bisa mengetahui masa depannya Nara adalah sosok yang po...