*HAPPY READING*
______________________
VOMENT!
Bego bagi² dong, jangan bego sendiri!//
-Boy Denandra Putra-
Sudah 2 hari sejak boy didiagnosis 'hampir' overdosis alkohol, dan ini sudah 1 hari ia siuman, semuanya sedang berkumpul di ruangan boy terkecuali Amalia dan denan.
"Boy, lu tahu gak kemarin Nara nangis sambil lari ke toilet pas liat Lo belum siuman!" Ucap satria berdiri disamping boy.
"Beneran?" Tanya boy sok cuek meneguk air mineralnya.
"Bener banget tuh, tapi lari nya bukan karena Lo!" Tambah Vernon berdiri disamping satria.
"Terus?" Boy menyatukan kedua alisnya, Vernon menahan tawanya lalu menceritakan kejadian saat itu.
Duk duk duk, Vernon dan gila mengetok pintu kamar mandi keras.
"Nar, keluar woi, lu ngapa?!" Ucap Vernon setengah teriak agar Nara mendengarnya, namun tak ada sahutan dari dalam.
"Nar, udah dong gak usah ditangisin!!" Kali ini yola, 2 menit mereka menunggu nara didepan kamar mandi dan saat Nara keluar...
"Nar, lu kenapa?" Tanya Vernon memegang kedua tangan Nara.
"Loh, kalian ngapain disini?"tanya Nara memasukkan ponselnya kedalam saku.
"Lah, bukannya tadi lu didalem nangis?" Tanya Yola, Nara tampak bingung sambil sesekali melihat ke dalam toilet.
"Nangis? Siapa yang nangis?" Tanya Nara balik
"Lah, terus tadi lu ngapain lari kesini sambil nangis?" Vernon menggaruk kepalanya.
"Oh, tadi hp aku berdering, ibu nelfon kan gak enak kalo ngobrol diruangan boy!" Jelas Nara memberitahu.
"Oh iya, aku langsung pulang dulu ya, ibu nyuruh aku anterin kue, Assalamualaikum." Nara berlari kecil keluar dari rumah sakit sedangkan Vernon dan Yola masih membeku ditempat tepatnya didepan kamar mandi.
"Permisi, maaf saya mau lewat!" Suara seseorang menginterupsi mereka ber-2 untuk menyingkir dari sana.
Mereka tertawa terbahak-bahak setelah Vernon menceritakan kejadian kemarin, kecuali boy yang hanya melihat dengan ekor matanya lalu berdeham.
"Ehem, ehem," mendengar boy berdeham semuanya berhenti tertawa.
"Oh iya, tadi ada tugas loh, sekalian dikerjain disini yuk, kalo nanti², jadinya malah gak selesai²." Saran Nara yang diangguki oleh yang lain, lalu mereka mengerjakan tugas mereka dengan ngelesot di karpet di ruangan boy, tak lama setelah itu Amalia datang bersama denan.
"Assalamualaikum!" Ucap Amalia membuka pintu ruangan membuat yang didalam menoleh ke asal suara.
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka bersama lalu berdiri untuk Salim dengan ke-2 orang tua boy.
"Eh, lagi ngerjain tugas ya? Yaudah lanjutin aja." Ujar Amalia setelah menjabat tangan Nara dkk, lalu menuju ranjang boy dan denan yang memilih mendudukkan dirinya di sofa ditemani koran yang tersedia.
"Ndra, udah mendingan?" Tanya Amalia menggenggam tangan kiri boy.
"Hm!" Jawab boy membalas genggaman mommynya dengan tangan sebelah.
"Ndra, kita semua pulang duluan ya, udah sore nih." Pamit Frans setelah memasukkan buku nya kedalam tas dengan yang lainnya.
"Iya, ati2!" Ujar boy menjabat tangan sahabat²nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyebelin - Tapi sayang
Teen Fiction[ ON GOING ] Update Setiap Hari Minggu! Akan direvisi setelah tamat// Iseng → Nyaman → Sayang Lika-liku kehidupan seseorang tak ada yang tahu, bahkan sang pemilik nyawa pun bukan cenayang yang bisa mengetahui masa depannya Nara adalah sosok yang po...