Amazing concert

5.3K 648 10
                                    

Inilah hari yang ditunggu-tunggu oleh mereka untuk berada di atas panggung. Hari yang sudah dinantikan oleh sekian banyak directioners. Hari yang menunjukkan kalau mereka akan mempersembahkan sesuatu yang sangat luar biasa. Hari yang meresmikan seseorang dalam konser pertamanya. Today is their amazing concert.

Beberapa menit lagi mereka sudah harus naik ke panggung karena directioners sudah menunggu sejak tadi. Namun, untuk musical band-nya sudah harus masuk lima menit lagi. Hazel yang mengenakan T-shirt lengan panjang berwarna putih yang dipadukan dengan skinny jeans biru dongker dan rambutnya yang dibiarkan terkucir asal sudah siap dengan stik drum di tangannya.

 Hazel berharap agar hari ini dirinya bisa membuat sesuatu yang bisa membuat directioners suka akan penampilannya. Ia hanya takut jika permainannya yang biasa saja sehingga membuat directioners kecea padanya.

“Waktumu masuk, lil girl! Kau pasti membuat kami semua bangga!” bisik Niall sambil memeluk Hazel dari samping. Hazel langsung mengembangkan senyumnya.

“Thanks, Niall!”

Hazel dkk pun naik ke panggung untuk mengambil posisi yang nyaman untuk bermain nanti. Posisi drum yang akan dimainkan Hazel tidak begitu jauh, bahkan dekat dengan panggung bagian utama, sehingga directioners bisa melihatnya dengan jelas. Setelah Hazel keluar dari backstage menuju panggung, sudah terdengar suara directioners yang menyoraki namanya.

“OH MY LORD! THAT’S HAZEL!”

“HAZEL WE LOVE YOU SO MUCH!”

“HAZEL! HAZEL! HAZEL! MAKE THIS ARENA MORE AMAZING!”

Kira-kira seperti itulah yang didengar Hazel ketika dirinya sudah naik ke panggung. Setelah mendapat posisi yang nyaman  di trones, Hazel memperbaiki sedikit posisi drumnya, agar tak sulit untuknya bermain sebentar. Sambil menunggu the boys keluar, Hazel memperhatikan directioners sambil melakukan kebiasaanya pada stik drum dan jarinya.

Beberapa menit kemudian, Hazel sudah diberi aba-aba untuk bersiap bermain karena sebentar lagi the boys akan keluar. Tidak lama, Hazel sudah sibuk dengan drumnya, dan the boys sudah keluar. Munculnya the boys membuat directioners menyoraki mereka dengan suara yang sangat besar.

The boys hanya tersenyum, kemudian menyanyikan lagunya baik demi bait. Hazel yang terlihat sangat senang begitu menikmati permainan drumnya. Tak jarang directioners menyoraki Hazel karena hebatnya dia dalam bermain drum. Hazel hanya tersenyum dalam hati ketika mendengar directioners menyoraki namanya lagi.

Satu lagu sudah mereka bawakan. Kini, the boys akan berbincang – bincang sebentar dengan directioners.

“Hello, New York! Are you ready for tonight?!”

Terdengarlah suara teriakan directioners untuk yang kesekian kalinya.

“Well, sebelum kami melanjutkan, kami ingin bertanya pada kalian semua. Apakah kalian sudah tidak sabar untuk konser kali ini?!”

“YEAH! HARRY! WE CAN’T WAIT ANYMORE!”

Tanpa aba-aba untuk the boys musik sudah berjalan. The boys pun langsung bersiap-siap untuk menyanyikan lagu selanjutnya. Yeah, lagu yang mereka bawakan sekarang adalah Last First Kiss. Di sela – sela mereka bernyanyi, Zayn sesekali melirik Hazel yang sedang sibuk dengan drumnya. Tapi di saat yang bersamaan, Hazel juga melirik ke arah Zayn. Dan terjadilah kontak mata diantara mereka berdua untuk yang kesekian kalinya.

***

Waktu tidak berjalan begitu lambat, buktinya mereka sudah berada di atas panggung sampai pukul enam sore ini. Sudah banyak lagu yang mereka bawakan. Mereka sendiri tak sadar jika sekarang sudah pukul enam. Tapi, sebelumnya mereka mengambil beberapa break dulu. Tidak mungkinlah mereka tidak break. Memangnya, mereka mau mati bersamaan di sana karena kelelahan?

Book 1: Beautiful DrummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang