BRAK!!!
Seseorang membanting pintu utama flat Louis dan membuat seorang gadis yang sedang bersantai di dalamnya tersentak kaget. Gadis tersebut meoleh ke arah pintu. Dan betapa terkejutnya ketika melihat siapa yang membanting pintu.
"ZAYN?! Bisakah kau pelan sedikit? Kau bisa membuatku jantungan!" pekik gadis tersebut marah.
"Apa peduliku? Bisakah kau tidak mengangguku seharian saja?" balas Zayn dengan wajah yang datar.
Gadis tersebut yang nyatanya adalah Hazel langsung membelakkan matanya. "Hello, Mr. Malik! Aku tidak menganggumu, justru kau yang menggangguku! Dasar annoying!"
"Sudahlah, aku malas berdebat denganmu!" ucap Zayn berlalu.
"SIAPA JUGA YANG MAU BERDEBAT DENGANMU, MALIK?!"
Dengan perasaan yang tak karuan, Hazel masuk ke dalam kamarnya bersama Niall. For your information, Hazel memang sekamar dengan Niall di flat Louis. Mereka, kan, adik - kakak, tidak salah bukan? Walaupun hanya adik angkat, Niall tidak mungkin melakukan suatu hal yang aneh pada Hazel.
"Ada apa denganmu?" tanya Niall yang melihat Hazel masuk dengan wajah yang kesal.
"Tak ada apa - apa. Hanya saja, seseorang menggangguku tadi," jawab Hazel sambil merebahkan tubuhnya di samping Niall, kemudian memejamkan matanya.
"Ada apa lagi diantara kalian berdua?" tanya Niall heran.
"He's annoying," ucap Hazel yang tidak menghiraukan pertanyaan Niall.
"Sudahlah. Zayn tadi membanting pintu, kan? Kurasa, dia memiliki masalah yang begitu rumit. Aku hafal betul dengan anak itu," ucap Niall, sedangkan Hazel hanya mengangguk berusaha mengerti dengan kelakuan Zayn tadi.
The other side...
Zayn masuk dengan raut ajah yang sulit diartikan. Liam yang melihatnya langsung membuka suaranya. "Ada apa denganmu, Zayn? Kau terlihat ... yah, seperti orang yang tidak semangat hidup."
Zayn tidak menghiraukan pertanyaan Liam, melainkan berjalan ke arah jendela yang memperlihatkan suasana London di malam hari. Tatapannya kosong di depan, namun pikirannya melayang ke mana - mana. Liam yang menyadari ada sebuah masalah yang menimpanya, langsung berusaha untuk membuat sahabatnya kembali seperti biasa.
"Zayn? Ceritakan masalahmu padaku. Kita sahabat, kan?" Liam mencoba membujuk Zayn untuk menceritakan masalahnya pada dririnya, siapa tahu saja dirinya bisa memberikan sebuah solusi, atau saran.
Zayn menghela nafasnya. "We broke up."
Liam langsung tersentak mendengar ucapan Zayn. "Kalian ... kalian putus? Kenapa bisa? Astaga, kau tahu, aku ini Zerrie shipper!"
"Tuhan sudah mengaturnya. Mungkin, Tuhan tak mengizinkanku untuk bersama dengannya. Dan karena ... hati kami juga sudah terbagi dua."
"What? Apa maksudmu terbagi dua? Kalian memiiki dua nama di hati kalian? Begitu?" Zayn hanya mengangguk.
"Gosh! Kau bodoh, Zayn! Bagaimana bisa kau melakukannya?" tanya Liam yang terlihat frustasi.
Zayn kemudian menatap Liam. "Liam, aku memberitahumu yang sebenarnya agar kau tidak membeberkan gosip sembarangan. Aku juga tidak tahu perasaan apa pada orang itu. Mungkin hanya kagum saja. Tapi sungguh, aku belum bisa melupakan Perrie."
"Baiklah. Terserah apa pilihanmu, kuyakin itu sudah pasti yang terbaik untukmu. Oh iya, sebaiknya kau move on darinya, aku kasihan melihat dirimu yang galau," ucap Liam memberi saran.
"Sudah pasti, Lee. Thanks for the good idea."
"Zayn?" panggil Liam.
"Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Beautiful Drummer
Fiksi Penggemar[CHECK OUT THE TRAILER] Hazel Chloe Horan. Horan? Ya, Hazel merupakan adik angkat dari Niall Horan. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan salah satu personil dari One Direction yang notabene-nya adalah sahabat kakaknya sendiri. Akan tetapi, awal pertemua...