"Darimana saja kau?" tanya Niall ketika Hazel datang.
Mati kau, Haz!
"Jalan - jalan," jawab Hazel singkat. "Oke, maafkan aku, Nee. Aku tahu kau akan marah karena aku keluar sendirian. Tapi serius, aku tidak tega membangunkanmu tadi," jelas Hazel.
Niall menatap Hazel, kemudian berkata, "Baiklah. Kali ini kumaafkan. Tapi ingat, jangan mengulangi kesalahan yang sama, kay?"
Hazel tersenyum kemudian memeluk Niall. "Aww, thank you, Niall. Aku benar - benar menyayangimu!"
"Ekhm, there's a human here. Can you guys see me?" Seseorang membuka suaranya membuat Hazel melepas pelukannya pada Niall.
"Sorry, Haz. Aku tidak melihatmu. Habisnya kau duduk sih," ucap Hazel pada Harry. Sementara Harry hanya terkekeh mendengarnya.
"So, kapan kita ke flat Louis?" tanya Harry. "Mereka menyuruh kita untuk ke sana sekarang. Dan si jambul itu juga sudah berada di perjalanan. Jadi tunggu apalagi?" jawab Niall sambil merampas kunci mobil yang dipegang Harry.
"Aku juga ikut?" tanya Hazel. "Tentu saja, darl. Ayo!" ucap Harry sambil merangkul Hazel.
"Hey, aku harus ganti baju dulu," protes Hazel.
"Tidak usah. Baju yang kau pakai sudah bagus," ucap Harry.
"Fine!"
Mereka bertiga pun segera melesat menuju flat Louis yang terletak sedikit jauh dari flat Harry. Selama di perjalanan, mereka saling melontarkan joke sehingga membuat mereka juga tertawa. Hazel dan Harry sudah mulai akrab, dan Hazel berpikir bahwa Harry memang pantas untuk menjadi sahabat baiknya. Niall yang melihat adiknya sudah bisa akrab dengan orang yang baru ditemuinya senang, karena sebelumnya Hazel tidak bisa terlalu terbuka seperti ini dengan orang yang baru ditemuinya.
"Berapa lama lagi baru kita sampai?" tanya Hazel.
"Dua blok lagi, Haz. Bersabarlah.," jawab Harry. Hazel hanya manggut - manggut mengerti.
5 minutes later...
"Sampai!"
Mereka pun turun dari mobil, kemudian naik ke lantai tujuh, di mana flat Louis berada. Karena sudah berada di depan pintu flat Louis, Harry langsung mengetuk pintunya karena pintunya terkunci.
"Seharusnya, mereka tidak menguncinya," oceh Niall yang kelihatan lelah berdiri.
A few minutes later...
Louis pun membuka pintunya. Dan mereka--Harry, Niall, dan Hazel--masuk ke dalam. Liam yang sedang barbaring di sofa langsung bangun ketika melihat sahabatnya datang. Mereka pun berjabat tangan ala mereka sendiri.
"Lou, kau lama sekali membukanya," oceh Niall yang langsung masuk ke dapur untuk mencari makanan.
"Aku dari kamar mandi, Nee," ucap Louis.
"Hey, siapa gadis yang kalian bawa ini?" tambah Louis ketika menyadari keberadaan Hazel.
Liam yang melihat Harry menggenggam tangan Hazel langsung membuka suaranya, "Dia kekasih barumu?"
Harry melepas genggamannya, kemudian merangkul Hazel. "Ya, dia kekasih baruku, kenapa memangnya?"
Hazel yang mendengar ucapan Harry langsung membelakkan matanya.
"Tapi... dia sungguh mirip dengan Niall. Jangan - jangan, dia it--"
Ucapan Louis terpotong oleh seseorang.
"Dia memang adikku, Lou. Dan kuberitahu, dia itu bukan kekasih Harry."
Seketika Louis dan Liam membelakkan matanya. Masih tak percaya dengan ucapan Niall.

KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Beautiful Drummer
Fiksi Penggemar[CHECK OUT THE TRAILER] Hazel Chloe Horan. Horan? Ya, Hazel merupakan adik angkat dari Niall Horan. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan salah satu personil dari One Direction yang notabene-nya adalah sahabat kakaknya sendiri. Akan tetapi, awal pertemua...