4🌹

51 10 0
                                    

Mohon maaf jika terdapat typo yang bertebaran. Happy reading...



" Gua duluan ya Li, jangan kesel mulu sama gua. Assalamualaikum, dah semuanya " pamit Maura

" Wa'alaikumsalam " balas Lia, Zaira, dan Nafisah bersamaan

" Udah dapet belum ojek online nya ? " Tanya Nafisah

" Udah nih, 2 menit lagi sampai " jawab Zaira

" Fis, mau balik bareng gak ? " Tawar Lia

" Emang udah bisa jok goncengannya ? "

" Udah "

" Guys, balik ya. Ojek online nya dah nunggu depan " pamit Zaira

" Iya "

" Assalamualaikum "

" Wa'alaikumsalam "

" Dah yuk ke parkiran " ujar Lia mengajak Nafisah untuk ke parkiran.
Sesampainya Lia di parkiran dan melihat sepedanya yang sudah tak berkerangka sepeda lagi, Lia terkejut dan menangis melihat sepedanya

" Astaghfirullah al adzim, ya Allah sepeda ku " ucap Lia meringis melihat kondisi kerangka sepedanya yang berserakan

" Lia, ya Allah kenapa sepedanya gini " ujar Nafisah yang panik

" Cara bikin seorang Lia Ayunda Permata terkejut ya dengan rusakin sepeda bututnya " suara itu berasal dari belakang, dan ternyata Dhoni lah yang mengucap.
Lia dan Nafisah langsung membalikan badannya

" ya Allah Dhoni, jahat banget sih " ujar Nafisah marah

" Udah Fis, orang yang kayak dia gak pantes kita nasehatin " ujar Lia meredam emosinya

" Hahahaha, Lia, Lia " tertawa Arzon meremehkan

" Besok gua gak usah cape cape nyuruh Dhoni buat teriak dikuping lu lagi ya, tinggal patahin sepeda lu udah cukup " ujar Arzon sambil menghampiri Lia dan Nafisah

" Kenapa Lia ? Baru kali ini gua ngeliat seorang Lia yang cukup ceria dan aktif disekolah maupun dikelas ini tiba - tiba nangis " tambah Dhoni meremehkan

" Udah cukup ya Don, gua minta ini yang terakhir. Jangan pernah ganggu kehidupan gua lagi " ucap Lia mencoba tegar

" Kenapa ?, Udah gak bisa se pick up lagi ? " Arzon selalu meremehkan Lia terus menerus

" Dan terutama lu Zon, denger baik - baik. Gua bukan tidak bisa se pick up ini lagi, gua bisa mampu lebih dari ini " tambah Lia

" Coba buktiin " sela dika

" Gua hanya ingin menjadi hamba Allah yang berbakti, gua mampu marah ke lu. Tapi Allah selalu menerapkan kesabaran untuk hambanya. Gua akui se pick up kemarin adalah kesalahan terbesar gua, kesalahan gua di mata Allah bukan dimata lu " lanjut Lia

" Lia, kamu gak salah. Kamu pantas bela diri kamu " ujar Nafisah

" Gua mau lu beresin sepeda gua sampai benar kembali. Itu tanda maaf lu yang gua maafin " lanjut Lia

" Lu pikir gua bodoh mau beresin sepeda butut lu, gua gak akan " ujar Arzon

" Arzon, keterlaluan " ujar Nafisah kesal

" Cabut guys " seru Arzon memimpin.
Arzon dan teman - teman lainnya pun pergi setelah percekcokan dengan Lia

" Lia, gimana ini ? " ujar Nafisah meringis melihat kondisi sepeda Lia

" Ya Allah sabarkan diriku " batin Lia meringis

" Lia " ujar seseorang memanggil Lia dari belakang

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang