23🌹

31 7 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan.
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️



" Permisi Tante " ucap Maura

" Iya " balas Fatma

" Tante ibunya Hans ? " Tanya Maura sopan

" Iya ada apa ya ? "

" Saya Maura, sahabatnya Lia disekolah. Maura mau nanya nih Tante, sebelum nya maaf kalo pertanyaannya lancang " ujar Maura

" Iya, silahkan mau tanya apa ? "

" Kenapa Hans hari ini gak dateng ya Tante ? " Tanya Maura

" Hans sedang sibuk dengan sekolahannya. Memangnya ada ya ? "

" Oh, gini Tante. Aduh Maura jadi gak enak, tapi hal ini selayaknya harus disampaikan. Maura cuma mau Tante nasehati Hans untuk setidaknya menghargai Lia walaupun hari ini gak dateng tapi sebisa mungkin dateng lah dihari lain. Kasihan Lia selalu mikirin hal itu, bahkan sampai sebelum kejadian itu Lia menangis kecewa setelah Hans telepon dan kasih kabar kalau dia gak bisa dateng karena urusan disekolah " ujar Maura

" Maura bilang ini sebenarnya bukan untuk ikut campur sama hubungan Hans dengan Lia. Tapi Maura gak tega liat Lia nangis waktu itu, bahkan kejadian Lia dipukul sama pelaku tawuran itu ia masih merintih menyebutkan nama Hans. Menahan sakit dan kenyataan " tambahnya dan mata yang berkaca - kaca

" Tan, hiks.. Maura minta tolong bujuk Hans untuk ke Jakarta. Setidaknya sekedar menjenguk Lia, Maura sedih melihat Lia merintih memanggil Hans. Seakan dia minta tolong Tan hiks.. hiks.. " ujar Maura dengan air mata yang tak bisa dibendung lagi

Fatma mendengar penuturan sahabatnya Lia itu membuatnya tertegun, bahkan ia membayangkan betapa sakitnya Lia saat itu hingga tak sadar air matanya pun menetes keluar

" Iya, insya Allah Tante usahakan " ujar Fatma dengan nada suara yang bergetar menahan tangis

" Terima kasih Tan " ucap Maura bahagia

" Sama - sama "

" Kalo gitu Maura mau kumpul lagi sama teman Maura Tante, assalamualaikum " pamitnya

" Wa'alaikumsalam "

' Hans, betapa kesalnya ibu saat ini ' batin Fatma


#Disekolahan Hans

" Hans " teriak seseorang dari jauh

Chinta berlari menghampiri Hans yang sedang duduk santai dipinggir lapangan

" Hans, berhasil " ujar Chinta dengan bahagianya

" Alhamdulillah " ucap Hans

" Iya, alhamdulillah " timpal Chinta

" Mana hadiahnya " pinta Chinta

" Ada deh " ujar Hans meledek

" Ah Hans, kamu pasti bercanda doang " lirih Chinta

" Enggak, beneran kok serius deh " ujar Hans

" Terus mana ? " Pintanya dengan manja

" Ada, tapi gak disini " ujar Hans

" Terus ? "

" Eemm.. nanti sore deh, aku jemput kamu. Aku masih ada rapat sama anak OSIS, kamu pulang duluan aja " jawab Hans

" Emang mau kemana sih ? " Tanya Chinta penasaran

" Pokoknya kamu pakai baju yang cantik, karena nanti sore aku mau ajak kamu kesuatu tempat " jawab Hans

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang