74🌹

10 2 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan.
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️









Setelah perdebatan yang cukup panjang antara Lia dan ketiga sahabatnya itu mengenai ketidak inginan Lia untuk dirawat dirumah sakit, pada akhirnya ketiga sahabatnya itu pun mengalah dan mengiyakan kemauan Lia.

Malam ini juga Maura mengurus berkas kepulangan Lia, ia langsung membawa Lia pulang

" Za pesanin tiket pesawat untuk pulang besok, kasihan Lia butuh istirahat " ujar Maura

" Iya Ra " balas Zaira

" Eh jangan " cegah Lia

" Li, lu butuh istirahat. Udah gak pa pa pulang aja " ujar Maura

" Gak bisa gitu dong masih ada 2 destinasi lagi, sayang - sayang. Mending daripada pulang ke Jakarta kita pindah ke hotel aja, gua gak mau nginget kejadian itu di villa ini " balas Lia

" Gimana Fis ? " Tanya Maura

" Demi Lia kembali senyum turutin aja " jawab Nafisah tak bisa mengelak

" Ya udah, siap - siap dulu barang yang dibawa. Gua sambil cari hotel di deket destinasi biar gak terlalu jauh " ujar Maura

" Oke "






~ 🌹🌹 ~






2 hari berlalu begitu saja, Lia dan ketiga sahabatnya merasa puas memanfaatkan sisa waktunya untuk berlibur di Bali dengan mengunjungi beberapa destinasi dan shopping.

Sore ini mereka akan pulang ke Jakarta dan balik ke rumah masing - masing. Sepanjang perjalanan menuju bandara Ngurah Rai Bali, Nafisah menceritakan seseorang yang akan datang untuk melamarnya akhir bulan ini

" Guys, aku mau cerita nih " ujar Nafisah

" Apa Fis ? " Tanya Lia

" Insya Allah akhir bulan ini akan ada yang datang ke rumahku untuk melamar ku " jawab Nafisah

" Wah ??, Siapa ? " Tanya Zaira antusias

" Ada, dokter " jawab Nafisah

" Dokter ? " Ucap Lia terkejut

" Iya insya Allah "

" Lu Ra ? " Tanya Zaira

" Ya tau lah, kan gua jadi tempat curhatan hati seorang Nafisah " jawab Maura

" Siapa namanya ? " Tanya Zaira

" Husein " jawab Nafisah

" Kapan kenalan nya ? " Tanya Zaira

" 1 tahun yang lalu, kebetulan aku diajak sama teman ku yang juga dokter ke salah satu rumah sakit tempat dia praktek. Ya terus aku dikenalin sama teman ku ke dia, abis itu ngalir aja komunikasinya " jawab Nafisah

Lia mendengar Nafisah ingin dilamar ia hanya terdiam sesaat dan mengingat kejadian itu

' Andai aja Hans kamu gak melamar perempuan lain waktu itu, aku gak merasa sesakit ini menerima kenyataan. Dan andaikan perjodohan itu terjalin dengan baik, beri aku waktu untuk berdiskusi dengan Allah dalam menentukan kamu kah yang layak untuk ku ?. Tapi sebelum itu terjadi ternyata Allah sudah memberi tahu jawabannya, bahwa kamu bukanlah yang terbaik untuk ku ' Batin Lia

Melihat Lia melamun, Maura memberikan kode untuk tidak meneruskan atau membahas lamaran didepan Lia

" Fis " bisik Maura manggil Nafisah

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang