11🌹

38 7 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan.
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️

Setelah mengantar Nafisah, mereka kemudian lanjut menuju rumah Lia. Kesunyian didalam mobil tercipta pada 2 insan yang tidak berbicara. Lia yang sedikit gelisah lagi - lagi harus diantar pulang oleh Abimanyu, sedangkan Abimanyu terlihat santai dan fokus menyetir. Lia yang tak ingin merepotkan Abimanyu terus membuat rasa gelisah itu selalu timbul ketika Abimanyu membantunya dalam segala hal

" Pak, sebelumnya saya berterima kasih banyak loh sudah repot - repot anterin saya ke rumah. Tapi saya rasa bapak gak perlu serepot ini " ujar Lia memulai pembicaraan

" Saya tidak merasa direpotkan " balas Abimanyu yang masih fokus pandangannya pada ruas jalan yang dilalui

" Tapi pak, saya gak mau utang budi mulu sama bapak karena bantuin saya mulu. Saya kan jadi gak enak dilihat sama siswa lain " ujar Lia

" Memangnya mengapa, toh saya bantu kamu dalam kesusahan mu " balas Abimanyu

" Iya pak saya tau bapak nolong saya ketika saya kesusahan, tapi siswa lain mungkin merasa iri terhadap perilaku bapak ke saya " ujar Lia

" Maksud kamu perilaku saya ke kamu apa ya ? Saya kan hanya membantu Lia, dan saya tidak melakukan sesuatu yang senonoh ke kamu " ujar Abimanyu memandang Lia

" Iya bapak memang tidak melakukan hal senonoh ke saya, tapi hal yang bapak bantu ke saya di pandangan orang lain menafsirkan yang tidak - tidak. Bapak gak ngerasain diposisi saya ketika bapak selalu bantu saya dan banyak pandangan mata yang memperhatikan kita berdua " balas Lia

Abimanyu merasa aneh pada ucapan Lia sedari tadi, ia akhirnya mengutuskan untuk menepi sejenak dipinggir jalan.

Abimanyu menghela nafas panjang, ia berfikir apa yang ia lakukan terhadap Lia apakah salah ?

" Pak kok berhenti ? " Tanya Lia menoleh menghadap Abimanyu

" Jadi sekarang mau kamu apa ? " Tanya Abimanyu to the point

" Maksudnya ? " Tanya balik Lia yang tak mengerti apa yang dimaksud Abimanyu

" Mau apa ? Saya gak perlu bantuin kamu ketika kamu kesusahan ? "

Lia merenungkan ucapan Abimanyu, ia menyesal seharusnya tak perlu mengucapkan unek - uneknya

" Ya sudah sekarang kamu turun " perintah Abimanyu

" Pak kok tega sih " Lia yang terkejut atas perintah Abimanyu membuatnya semakin kesal

" Tadi kamu bilang, kalo kamu gak mau direpotkan oleh saya, kamu gak mau saya bantu dalam kesusahan kamu, kamu gak mau saya anterin kamu kan " ujar Abimanyu dengan nada sedikit tinggi

Lia yang tak kuasa dengan penuturan Abimanyu membuat setetes air mata yang tak bisa terbendung mengalir, tak ingin dilihat oleh Abimanyu ia menghapus jejak air matanya dengan kasar

Abimanyu yang melihat itu tak kuasa, sehingga ia membuang pandangannya ke depan

' Aku merasa bersalah menyuruh Lia turun dengan keadaan yang seperti itu ' batin Abimanyu

Lia dengan kesal membuka pintu mobil dan berusaha keluar, namun Abimanyu menahannya

" Lepas pak " ucap Lia kesal

" Saya antara kamu sampai rumah " ucap Abimanyu dengan rasa bersalahnya

" Tapi tadi bapak suruh saya turun, terus suruh saya pulang sendiri " kekesalan Lia semakin menjadi, dengan air mata yang kembali keluar

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang