29🌹

28 4 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan.
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️


Sesampainya Nafisah, Maura, dan Zaira di ruangan Lia dirawat. Zaira tiba - tiba menanyakan soal pemikiran tadi, agar tidak menimbulkan soudzon pada pemikirannya

" Li, itu kan bakso sama jus sebanyak ini dari pak Abi " celetuk Zaira tiba - tiba




Ppfftttt..


" Ih jorok, nih tisu " ujar Maura sambil menyodorkan tisu yang ia ambil dari tasnya

Lia yang mengetahui itu terkejut dan menyemburkan cairan hijau dari jus alpukat yang diminumnya tadi

" APA ??!! "

" Biasa aja kali "

" Ya gak bisa biasa aja Ra, ini namanya gua ngutang sama pak Abi " ujar Lia

" Gak ngutang kok Li, kata pak Abi gak usah di balikin lagi uangnya " balas Nafisah

" Ya gua gak enak lah, masa pak Abi yang beliin ini semua. Malah jus alpukat nya banyak lagi, ada 5 tersebut bakso nya sampai 3 porsi gini " ujar Lia

" Alhamdulillah orang mah, bukannya gak enak hati gitu. Dosa tau nolak rezeki " celetuk Maura

" Tapi bakso sebanyak itu juga buat orang tua kamu Li, kan dia nungguin kamu terus disini. Ya kalo jus sebanyak itu, itung - itung berbagi juga lah ke kita " ujar Nafisah

" Ih, si Fisa ya. Kalo ngomong suka bener, haus nih Li " sahut Maura

" Ya udah sih ambil aja. Tapi kenapa kalian yang nganterin, kenapa gak orangnya langsung ? "

" Kayak lu gak tau Bae, bodyguard lu kan susah dirontokin " jawab Maura asal

" Siapa ? " Tanyanya Nafisah bingung

" Bapaknya lah Fis, siapa lagi kalo bukan papah Lia yang terhormat itu " balas Maura

" Aduuuuhh... Tau ah pusing, mending lanjut makan bakso " ujar Lia

" Kata pak Abi juga itung - itung hadiah lu ultah Li " ujar Maura

" Ya kali hadiahnya begini " gerutu Lia

" Tapi kenyang kan ? "

" Iya sih " jawab Lia

" Ya udah sih nikmati aja, syukur - syukur masih di perhatiin sama guru sendiri " celetuk Zaira

" Bersyukur sih, tapi Za .. " ujar Lia terpotong

" Lagi gua bingung dah Li, hubungan lu sama pak Abi apa sih ?. Kok pak Abi sampai perhatian gitu ya ?, Bahkan perhatiannya tuh bukan kayak murid dan guru pada umumnya. Lu gak ada yang disembunyiin dari kita kan ? " Tanya Zaira mengintrogasi

" Kaga ya Allah, demi Allah dah " bantah Lia

" Aku perhatikan pak Abi nya deh, gak mungkin Lia. Soalnya Lia ituuuu.. .... " Ujar Nafisah sengaja ucapannya digantungkan

" Lia apa ? " Tanya Lia tak mengerti

" Lia lagi suka sama seseorang, tapi bukan pak Abi " jawab Nafisah

" Sama ? " Tanya Zaira

" Yang mukanya baby face, siapa tuh namanya ? "

" Hans ? " Tanya Maura

" Nah iya, Hans " seru Nafisah

" Hans kan Li orang yang kamu suka sekarang ? " Tebak Nafisah

" Apa sih kalian "

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang