76🌹

12 2 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan. Btw, part ini lumayan panjang bacanya pelan - pelan aja ya 😊. Makasih..
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️




Lia berjalan ke arah Chinta dan ...

Plak!!!


Satu tamparan keras membekas merah di pipi Chinta

" Itu buat orang yang seberani ini ke orang tua gua " ujar Lia penuh penekanan

Dan...




Plak!!!

Tamparan keras seorang laki - laki yang tak terduga itu ternyata berasal dari Hans tepat pada pipi mulus Lia, sudut bibir yang mengeluarkan darah akibat tamparan itu membuat papahnya Lia menghajar Hans dengan membabi buta.

Pipi mulus Lia yang ditampar Hans dengan keras membuat Lia langsung pingsan dengan sekali tamparan. Kondisi Lia yang drop akhir - akhir ini memicu lemahnya Lia sehingga ia tergeletak tak sadarkan diri

" BERANINYA KAMU NAMPAR ANAK SAYA, HANS. LELAKI MACAM APA KAMU HAH ??? " Ujar papahnya Lia marah

" Maaf Pah, saya kelepasan " balas Hans

Bugh...

Bugh...

Bugh...

" Pah udah cukup, hiks.. hiks.. anak kamu gak bangun - bangun nih " ujar Rani panik

Ucapan istrinya itu membuat papahnya Lia langsung mencoba mengambil minyak angin untuk membuat Lia untuk sadar. Kaki yang terkilir itu terasa sakitnya ketika berkelahi dan Hans tadi

" Pah, Lia gak sadar - sadar hiks.. hiks.. Li, nak bangun yuk " ujar Rani

Sedangkan Hans yang sudah babak belur dipukuli oleh papahnya Lia, ia langsung dibawa pulang oleh Chinta.

Seseorang yang baru saja ingin masuk ke perkarangan rumah Lia, tiba - tiba melihat orang lain keluar dengan tertatih - tatih sambil dirangkul oleh perempuan.

" Hans " ucap orang itu terkejut mengetahui bahwa Hans keluar dengan babak belur sambil dibantu oleh kekasihnya itu

" Hans babak belur, terus Lia ? " Ucap orang itu yang ternyata adalah Abimanyu

Abimanyu langsung berlari terbirit - birit setelah keluar dari mobilnya menuju rumah Lia. Ia berlalu melewati Hans itu

" Assalamualaikum " ujar Abimanyu yang membuka pintu rumah tanpa izin, ia berlari masuk kedalam rumah Lia

Sekujur tubuhnya terpaku melihat Lia tergeletak dilantai dengan beralas kelapa pada tumpuan kaki mamahnya

" Astaghfirullah al adzim " ucap Abimanyu

" Abi tolong selamatkan anak saya, bawa dia kerumah sakit sekarang " titah papahnya Lia

" Di gendong ya Bi " tambah Rani

" Tapi pak, saya kan bukan ... " ucap Abimanyu tertahan

" Saya izinin Bi, sekarang cepat gendong dia dan bawa ke rumah sakit " ujar papahnya Lia dengan paniknya karena Lia tak kunjung sadar

" Baik lah "

Melihat papahnya Lia berjalan tertatih - tatih membuat Abimanyu mengerti mengapa ia disuruh menggendong Lia untuk dibawa ke rumah sakit, mereka berangkat mengenakan mobil Abimanyu yang dikemudikan oleh dirinya sendiri.

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang