78🌹

12 2 0
                                    

Halo guys, maaf nih kalo ada typo dalam penulisan.
Happy reading guys....

☘️
☘️
☘️
☘️
☘️
☘️









Dalam doanya, Lia berharap bisa mengikhlaskan semua kejadian pahit yang menerpanya akhir - akhir ini.

Flashback on~~~

" Assalamualaikum " ucap seseorang sambil membuka pintu

" Hans ? " Cicitnya Lia terkejut ia datang

Kemarin sore Hans datang ke rumah Lia bersama dengan kedua orang tuanya, sehubung pada saat itu Lia baru saja pulang dari rumah sakit kemarin siang akhirnya Lia bertemu kembali dengan Hans. Hans datang kerumah Lia tak sendiri, ia datang bersama kedua orang tuanya Hans.

" Pah.. papahh.. " teriak Lia gemetar

Papahnya Lia yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya dirumah mendengar Lia berteriak histeris seperti itu langsung turun ke ruang tamu

" Ada apa Li ? " Sorot mata papahnya Lia yang baru saja bertemu pada sosok Hans langsung mengusir Hans dan kedua orang tuanya Hans keluar dari rumahnya

" Ngapain kalian disini ?, Belum puas kamu Hans udah tampar anak saya sampai jatuh sakit dan sedih berkepanjangan ? Belum puas hah ? Lebih baik kalian pergi dari rumah ini " Ujar Papah Lia marah dan mengusir Hans sekeluarga

" Om tunggu dulu saya justru kesini mau minta maaf " ujar Hans

" Gak, saya dan Lia gak butuh itu sekarang " sahut Papah Lia

" Tama, tunggu dulu. Kita kesini baik - baik untuk minta maaf mengenai perjodohan yang dibatalkan secara sepihak " ujar Januar membujuk Pratama ~ Papah Lia

" Lia udah cukup nanggung itu semua Jan, nanggung rasa kecewa, berharap ketika dia pulang dia bisa menjalani hubungan baik, berharap hubungannya sampai ke pernikahan. Tapi itu semua nyatanya enggak terjadi, dan paling disayangkan anak gua tau sendiri kebusukan Hans yang selama ini ditutup - tutupi " celetuk Pratama

" Gua tanya sama lu dan istri lu, lu tau anak lu pacaran diam - diam dalam waktu yang lama ? Enggak cuma setahun dua tahun. Coba lu tanya sama anak lu " lanjut Pratama

" Apa benar kamu sama si Chinta itu pacaran lama Hans ? " Tanya Fatma yang tidak mengetahui hal ini

" Bu ... Maaf, tapi.. "

" Jawab Hans " bentak Fatma

Pertikaian mereka membuat Rani keluar dari kamarnya dan berjalan menuju sumber suara keributan

' Ada apa ini ? ' pikir Rani

Ketika Rani sampai di sumber suara tersebut, ia melihat Hans dimarahi ibunya. Sorot mata Rani kini berpindah pada Lia yang tak kuat melihat Hans sehingga Lia menangis sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.

" Li " ujar Rani sambil menghampiri Lia dan memeluk anaknya itu

" Mah hiks.. hiks.. "

Disaat itu lah Hans menceritakan hubungannya yang terjalin selama bertahun - tahun secara diam - diam

" Maaf Bu sekali lagi " tambah Hans

" Udah lah mending kalian keluar dari rumah saya " ujar Pratama

" Om, tapi saya mau minta maaf dulu ke Lia. Saya tau saya salah udara nampar Lia, tapi saya mau minta maaf karena kelalaian tangan saya " ujar Hans

LIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang