"Itu tak semudah yang diucapkan, Seungwan~ah," ucapaku melamah.
"Aku begitu takut."
Aku dan Seungwan saling memandang.
Sama - sama merasakan kesakitan yang luar biasa.
"Dan membuatnya kembalu dmenjadi milikku juga tak semudah yang diucapkan, Seulgi~ah."
"Aku pun begitu takut."
Seungwan menghapus air mata yang terus mengalir di kedua pipinya itu.
Mengapa dia terus menangis?
Sial. Joohyun.
Dia membuat kami berdua menderita karena tingkahnya.
"Aku takut dia tak akan bisa merasakan kebahagiaan yang dia inginkan saat dia bersamaku."
Seungwan menggeleng, "dan tak mudah juga menjalani hubungan selama setahun dengannya."
Seungwan tersenyum sepertinya untuk menguatkan dirinya sendiri.
Seperti yang sering aku lakukan untuk menghibur diriku sendiri karena aku harus mengingat rasa sakit yang aku rasakan.
"Selama setahun, aku memendam rasa sakitku."
Aku terdiam mendengarkannya.
"Hari demi hari aku lewati dengan perasaan yang bercampur aduk."
"Merasa senang karena Joohyun akhirnya menjadi milikku."
"Juga merasa sedih karena Joohyun ternyata bukan sepenuhnya milikku."
"Selama setahun itu aku memendam semuanya, tanpa menyalahkan dirinya yang ternyata membagi hatinya kepadamu."
Aku membuat keningku berkerut, jika Seungwan sudah menyadari bahwa Joohyun itu membagi cintanya kepadaku ketika Joohyun tengah menjalin hubungannya dengannya -
Mengapa Seungwan harus diam saja?
"Mengapa aku tak menyadarkannya?" tanya Seungwan sepertinya tahu apa yang sedang aku pikirkan.
"Mengapa aku tak marah pada sikapnya?" tanyanya lagi.
Seungwan lalu tertawa kecil, namun air matanya kembali mengalir.
"Karena aku begitu teramat sangat mencintainya, Seulgi~ah."
"Aku dibutakan oleh pesonanya."
"Aku selalu menyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa membuat dia sepenuhnya menjadi milikku."
"Tapi kau tahu sekarang kenyataannya..."
"Dia tak pernah bisa sepenuhnya menjadi milikku."
Seungwan menggeleng.
"Dan itu kau, Seulgi. Itu dirimu," Seungwan sepertinya menyalin kalimatku.
"Kau yang bisa membuatnya menjadi milikmu sepenuhnya."
"Aku tak yakin," ucapku menyela ucapannya.
Lalu Seungwan menatapku lebih dalam, kini dia mulai merasa lebih tenang dari sebelumnya.
"Apa yang membuatmu tak yakin untuk kembali kepadanya?" tanyanya.
"Kau," jawabku.
"Aku takut dia merasa kehilanganmu."
"Aku takut dia mengatakan bahwa dia ternyata masih mencintaimu ketika kau pergi dari dirinya."
"Kau tak bisa tetap di sampingnya ketika dia menjalin hubungan denganku. Itu akan menyakitimu, Seungwan~ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved ✓
Fanfic[Heather Sequel] i was getting kinda used to being someone you loved. Someone You Loved cr 2021 saturnmoon_SR.