special song: be alright - dean lewis. published at 3.30 a. m when the author can't sleep and missing her ex :')
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua minggu lagi kontrakku habis dan seharusnya dari sekarang aku punya keputusan untuk kembali ke Korea atau tetap tinggal di sini.
Satu bulan terakhir dalam kontrakku ini aku mendapat pekerjaan di Rotterdam, Belanda. Hanya menjalankan pekerjaan kecil yang tak terlalu padat seperti bulan - bulan sebelumnya.
Aku tak bisa begitu menikmati hari - hariku seperti yang Amber lakukan. Dia sering keluar sendiri, terutama ke club untuk menikmati hidupnya ketika kita tak ada pekerjaan.
Sementara aku, hanya tinggal di apartemen ini dan menikmati kesendirianku.
Dalam situasiku yang seperti ini, aku tak bisa membohongi diriku sendiri untuk tak memikirkan tentangnya.
Terlebih lagi ketika beberapa waktu lalu saat aku melihat lagi dirinya di televisi. Dia semakin cantik. Sangat cantik.
Dia menunjukan senyuman terbaiknya di hadapan kamera. Melambaikan tangannya kepada para penggemarnya.
Aku tak pernah tahu kegiatannya selain hal itu.
Mungkin menghabiskan waktu bahagianya bersama sang kekasih?
Sulit sekali rasanya untuk tak berpikiran seperti itu. Hal itu membuatku semakin enggan untuk pulang ke negara asalku sendiri. Membuatku semakin ingin untuk tetap di sini, berbaur dengan orang asing dan melupakan semua tentang dirinya.
Karena pada kenyataannya, setelah satu tahun setengah ini aku tak bisa melupakannya.
Aku begitu takut akan salah melangkah.
Aku begitu bingung.
Jika aku pulang, akankah aku merasa lebih baik? Jika aku tetap di sini, akankah aku benar - benar melupakannya?
Aku takut aku harus kembali mencari tempat persembunyianku ketika aku pulang dan mendapatkan kenyataan bahwa dirinya sudah begitu bahagia dengannya.
Harus apa lagi yang aku lakukan agar aku bisa melupakannya?
Menjalani hubungan dengan orang lain pun tak pernah bisa membantu.
Beberapa kali Amber mengenalkan gadis cantik kepadaku, hanya saja semuanya percuma.
Aku hanya bisa melihat dirinya.
Katakan aku bodoh.
Aku akan menerimanya.
Mengharapkan sesuatu yang bahkan jelas - jelas sudah menjadi milik orang lain.
Aku hanya bisa terdiam dengan hatiku yang kembali mulai meluruh.
Saat kau kehilangan sesuatu yang tak tergantikan.
Saat kau mencintai seseorang, namun bertepuk sebelah tangan.
