"Bagaimana? Semuanya berjalan dengan lancar?" tanya Seulgi kepada Irene yang baru memasuki apartemen rumahnya.
Irene terlihat sedikit lelah, dia berjalan dengan langkah yang berat untuk segera menjatuhkan dirinya di sofa.
Seulgi mengekorinya saja di belakang. Kalau memang Irene belum mau membicarakan hal itu, maka Seulgi hanya akan terus di sampingnya agar dia merasa lebih tenang.
Irene menghela napasnya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, lalu menutup matanya.
Seulgi yang ada di sampingnya lalu membawa Irene untuk segera menyandarkan kepalanya pada bahunya.
Seulgi memeluknya dari samping.
"Tak apa..." ucapnya.
Irene menggeleng, dia membuat kedua tanganya melingkar pada perut Seulgi.
Kepalanya kini juga tak lagi bersandar, melainkan ia jatuhkan di ceruk leher Seulgi.
Irene kembali menangis.
"Tak apa, kau telah melakukan hal yang benar," ujar Seulgi seraya tangannya mengelus - elus punggung Irene.
Bibirnya ia kecupkan sebentar di pucuk kepala Irene.
"Tak apa, Joohyun~ah."
"Semuanya akan baik - baik saja."
Suara isakan tangis Irene terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Seulgi belum tahu apa yang terjadi setelah Irene mendatangi pihak agensinya untuk membicarakan tentang kontroversi ini.
Irene bilang ketika hari itu dia langsung menemui sang stylist, agensi sempat memarahinya.
Dan Seulgi khawatir, hal itu juga terjadi hari ini.
"Tapi aku tak baik - baik saja," lirihnya bercampur tangis.
"Aku begitu takut, Seulgi~ah."
"Aku sudah mengecewakan banyak orang."
Rasanya beberapa hari kemarin, Irene terasa begitu lebih baik ketika Seulgi melarangnya untuk memikirkan hal itu.
Namun apa daya, masalahnya tak akan cepat selesai, permintaan maaf secara pribadi kepada pihak yang menjadi korban dan seluruh penggemarnya tak akan begitu cukup untuk sebagian orang.
Masih begitu banyak orang yang menyampaikan ujaran kebencian kepadanya.
Irene benar - benar terpukul rasanya, kalau saja tak ada Seulgi yang beberapa hari kebelakang menemani hari - harinya, mungkin Irene sudah membuat dirinya frustrasi sendiri memikirkan hal itu.
"Joohyun~ah, kau itu sama seperti semua orang. Kau manusia, dan manusia tak pernah luput dari kesalahan."
"Itu hal yang wajar."
Seulgi mengeratkan pelukannya.
"Tak apa, kau masih memilikiku."
"Ada aku yang akan selalu di sini untuk menenangkanmu."
Irene terdiam sebentar, sebenarnya karena dia tengah memikirkan sesuatu yang ingin dia sampaikan pada Seulgi.
Suatu permintaan yang mungkin menjadi hal yang paling penting untuknya kali ini.
"Seulgi~ah," panggilnya.
Seulgi merasakan Irene yang mulai melepaskan pelukannya.
"Hmm?"
Kini keduanya saling melempar pandangan, Seulgi terlebih dahulu menghapus air mata Irene yang masih menjalar di kedua pipinya.
"Kenapa, Joohyun~ah?" tanyanya lagi karena Irene malah terdiam tanpa mengatakan apa - apa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved ✓
Fanfic[Heather Sequel] i was getting kinda used to being someone you loved. Someone You Loved cr 2021 saturnmoon_SR.