==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========Halo Buddy, Vote Please!
Selamat membaca!
Berat.
Arissya tahu keputusan yang di ambilnya ini tak disetujui semua orang, tapi tahu apa mereka soal rasa sakit Arissya. Dia mungkin terlihat egois di hadapan keluarga Rayhan tapi Arissya tak akan peduli lagi, biarlah orang lain menilainya jahat asalkan hatinya bisa ia lindungi dari hancur untuk sekali lagi.
Arissya cukup bertahan selama ini berharap Rayhan berubah sikap dan mau sedikit memahami jika Arissya hanya butuh di yakinkan, Ia takut menghadapi kenyataan jika dirinyalah perusak hubungan Rayhan dan Niana, bahwa Arissya lah yang mengambil kebahagiaan Niana. Tapi realitanya, Rayhan malah semakin menunjukkan jika yang paling bersalah disini adalah dirinya. Seakan Arissya begitu bahagia mengetahui wanita yang dicintai suaminya itu telah tiada, Arissya di terpa kemelut luka akan kenyataan bahwa Rayhan menilai nya begitu buruk.
"Nak.." Arissya menoleh, di pintu kamar yang terbuka Ayah dan Bundanya berdiri.
Arissya menghapus cepat airmatanya, keputusan apapun yang diambilnya tak perlu ditangisi lagi "Iyaa, Bunda sama Ayah baru balik?"
"Iya nak, Bunda udah sampaikan bela sungkawa kamu ke mertua kamu"
"Akan jadi mantan mertua Bunda" sahut Arissya getir.
Bunda Ambar meraih jemari anak Arissya "Kamu yakin sama keputusan kamu Sya? Jangan ambil keputusan saat sedang emosi, apalagi sekarang kamu hamil"
"Aku bisa besarin anak ini sendirian Bunda, akan jauh lebih melelahkan kalau aku harus hidup sama orang yang begitu membenciku"
"Rayhan hanya terlalu sedih nak, dia tidak membenci mu. Ayah yakin, Rayhan pria yang bertanggung jawab" Ayah Chandra mencoba meyakinkan putri sulungnya.
Arissya menahan tangisnya, sekuat tenaga ia mencoba untuk tak memberi tahu orangtuanya bagaimana ia terluka dengan sikap Rayhan selama ini, ia tak ingin orangtuanya membenci pria itu.
"Ini hidup aku Ayah, Bunda. Aku cuman mau kalian mendukung apapun yang jadi keputusan aku, aku jelas tahu hal yang terbaik yang bisa ku pilih"
Ucapan final Arissya membuat Ayah dan Bundanya tak bisa berbuat banyak, seperti kata putri sulung mereka, itu hidup Arissya dan ia yang berhak atas keputusan apapun dalam hidupnya.
Setelah berbicara banyak hal, orangtuanya meninggalkan Arissya untuk melanjutkan istirahat. Kehamilan Arissya yang masih rentan, membuat orangtunya khawatir dan berharap Arissya tak memikirkan banyak hal secara berlebihan.
Sendirian di kamar miliknya membuat Arissya kembali teringat banyak hal, tentang bagaimana bisa ia dengan mudahnya menerima Rayhan. Arissya bahkan tak memperdulikan apapun, apakah suaminya itu benar-benar memilih Arissya atau hanya untuk memuaskan obsesinya memiliki dirinya.
Sejak hari pernikahan mereka seharusnya Arissya sudah menyadari jika ucapan Rayhan adalah kebohongan belaka, pria itu tanpa sadar jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Atau mungkin pria itu cukup sadar, dan menikahi Arissya adalah bagian dari rencana membalas perlakuan Arissya pada Rayhan di masa lalu.
"Aku mungkin membohongi diriku sendiri, meyakinkan pikiranku sendiri kalau kamu mencintaiku Mas, meski semakin hari aku menyadari bahwa aku tak pernah jadi prioritas mu, seakan dengan menikahiku maka sudah selesai pula kamu peduli padaku" Arissya bermonolog sendiri, ia butuh istirahat tapi otaknya tak mau berhenti bekerja, terus-terusan memunculkan ingatan tentang dirinya yang tak pernah jadi apa-apa di hidup Rayhan.
Arissya sungguh ikut berduka atas kehilangan yang di rasakan Rayhan, tapi sekejam itu penilaian suaminya menganggap Arissya begitu jahat dengan bahagia atas kematian Niana. Mungkin beberapa hari lalu Arissya masih berharap pernikahan mereka akan baik-baik saja, tapi hari ini tak ada yang tersisa bagi Arissya. Dia ingin benar-benar melepas Rayhan, pergi lebih jauh dari kehidupan pria yang dicintainya itu.
Ucapan Niana tentang bagaimana Rayhan begitu mencintai Arissya terasa kosong, jelas-jelas dibandingkan Niana Arissya tak berarti apa-apa di hidup Rayhan. Mungkin kehilangan Arissya tak akan pernah seterluka Rayhan kehilangan Niana, dan atas anggapan itu Arissya akan memilih perpisahan daripada mereka berdua semakin saling melukai satu sama lain.
Ketukan di pintu mengalihkan perhatian Arissya, pintu terbuka dan disana Arinda berdiri menatapnya dengan wajah sendu.
"Mbak jangan sedih lagi" ucap Arinda setelah menghambur memeluk kakaknya.
"Tumben peduli kamu, biasanya juga bikin kesel"
"Mungkin aku sering bikin kesel Mbak, tapi Mbak Arissya harus tahu kalau aku akan maju paling depan kalau ada yang nyakitin Mbak"
Arissya terharu mendengar Arinda, ia jelas tahu bahwa adiknya itu serius dengan apa yang diucapkannya. Perbedaan umur mereka yang tak terlalu jauh membuat mereka sering kali saling menganggu satu sama lain, tapi melihat kesedihan di mata adiknya itu Arissya tahu adiknya juga terluka dengan apa yang terjadi padanya.
"Mbak yang kuat, aku gak akan mempertanyakan apapun keputusan Mbak. Tapi satu hal mbak jangan sedih terus, kasian adik kecil kalau tahu Mamanya nangis terus"
"Kamu kan tantenya, kok panggil adik sih"
"Aku masih muda mbak gak mau di panggil tante, maunya dipanggil kakak aja"
Arissya mencubit pelan Arinda membuat sang adik mengadu. Setelahnya mereka berdua tertawa tanpa tahu apa yang sebenarnya begitu lucu untuk ditertawakan.
Sekarang Arissya menyadari jika bagi Rayhan dia bukan apa-apa maka bagi keluarganya Arissya adalah kebanggaan, tak masalah bahkan meski Rayhan menilainya seburuk apapun selama keluarganya tak memperdulikan itu Arissya akan tetap baik-baik saja.
Rayhan mungkin begitu kehilangan Niana, tapi Arissya yakin dengan keputusan berpisah yang akan di pilih Arissya Rayhan tak akan seterluka sekarang, dirinya tak sepenting itu bagi Rayhan. Arissya hanyalah obsesi Rayhan, seseorang yang ingin Rayhan beri tahu bahwa apa yang kau tuai itu pula yang kau dapat. Bahwa luka yang Arissya berikan untuk Rayhan di masa lalu di bayar tuntas oleh pria yang berstatus suaminya itu sekarang, disaat Arissya sudah benar-benar memberikan sepenuh hatinya untuk Rayhan, berpikir pria itu adalah yang bisa Arissya andalkan dan kenyataan yang di dapatinya bahwa dirinya tak lebih dari sekedar si nomor dua.
Arissya tak pernah jadi apa-apa untuk Rayhan.
(04 Juli 2021 - WH -)
New chapter, versi sebelumnya nggak ada chapter ini, tapi spesial untuk yang baca saat revisi, untuk kalian <3
Salam sayang, WH.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You (Complete)
Chick-Lit#DewanggaSeries Arissya kehilangan harapan untuk memiliki Rayhan. Setelah menyia-nyiakan usaha pria itu mendekatinya, Arissya perlahan membuka hatinya tapi harap tak sesuai kenyataan. Arissya menemui Rayhan saat pria itu sudah menjatuhkan pilihannya...