7. I Choose You - We need to talk!

1K 80 0
                                    

==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

Halo Buddy! Vote please.

Halo Buddy! Vote please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

Arissya merasa aneh, dua tahun butiknya dia tinggalkan apakah Indri merubahnya menjadi toko bunga? Mendapati banyak sekali buket bunga yang berjejer diruang tunggu butiknya, bahkan ada yang mengering. Nana yang sedari tadi berdiri disamping Arissya mengikuti pandangan bosnya.

"Mbak Arissya bingung yah kenapa banyak bunga gini?" Nana memecah fokus Arissya yang sedari tadi memandangi puluhan bunga yang memenuhi butiknya.

Arissya mengangguk pelan "Ini kok banyak bunga, ini masih butik saya kan?"

Nana yang mendengar ucapan bosnya terkekeh "Ini masih butik Mbak Arissya kok"

"Terus ini bunga-bunga siapa?" Tanya Arissya bingung.

"Yah bunga Mbak Arissya" jawab Nana enteng.

"Hah? Ngaco kamu, lah saya aja dua tahun ini gak disini kok"

"Iya, emang Mbak Arissya gak disini. Tapi, sejak setahun yang lalu ada yang nungguin ibu dan terus kirim bunga kesini" terang Nana panjang lebar.

Arissya mengernyit bingung, entah siapa orang gila yang mengiriminya bunga dan menunggunya sejak setahun yang lalu kata Nana. Memilih tidak ambil pusing, Arissya baru saja ingin beranjak keruangannya tapi langkahnya terhenti oleh seruan ceria dari Nana di sampingnya.

"Itu dia orangnya Mbak!" seru Nana

Penasaran membuat Arissya berbalik, dan senyumnya luntur saat itu juga. Pria itu lagi, tersenyum dengan seikat mawar merah ditangannya, rasanya seperti dejavu. Arissya tidak habis pikir mau apa lagi pria itu.

"Nana itu tamu kamu?" Tanya Arissya cuek saat Rayhan sudah berada dihadapannya.

Sedang yang ditanya hanya terkekeh "Itu pak Rayhan Mbak? Masa Mbak Arissya lupa?" jawab Nana santai tidak paham maksud Arissya.

"Saya gak kenal, kamu urusin tuh" sahut Arissya dengan enggan memandang Rayhan.

"Mbak Arissya gak usah gengsian, dua tahun lalu aja nangis-nangis waktu pak Rayhan datang sama cewek lain" celoteh Nana tanpa disaring

Ingin rasanya Arissya membekap mulut pegawainya ini, Nana kalo ngomong minta di jambak yah rutuk Arissya dalam hati.

Rayhan yang sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan dua wanita dihadapannya angkat bicara "Tuh, pegawai kamu aja pintar. Gak usah gengsian--"

"--kamu kalo lagi jutek gitu, makin cantik" lanjut Rayhan

Arissya mengutuk dalam hati, bisa-bisanya dia merona hanya karna gombalan receh pria yang tidak banyak berubah di hadapannya. Tetap tampan dan mempesona. Apa tadi Arissya bilang Rayhan tampan? Lupakan, Arissya hanya sedang pusing dan berkata yang tidak-tidak.

I Choose You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang