8. I Choose You - Make it Clear

1K 71 0
                                    

==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

Halo Buddy! Vote please.

Halo Buddy! Vote please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

Sudah 15 menit lamanya tapi Rayhan masih enggan untuk memulai bicara, masih sibuk memandangi wanita di hadapannya. Rayhan begitu rindu ekspresi kesal Arissya seperti yang dia lakukan saat ini karna tidak kunjung mendengar suara Rayhan.

"Ini, kita Cuma mau diem-dieman doang?" cukup, tak tahan hingga Arissya memilih bicara lebih dulu.

"Yang bilang kita diem-dieman siapa? Inikan lagi ngomong" ucap Rayhan jahil.

"Arghh, nyebelin banget sih loe!" kesal Arissya

"Iya, aku juga kangen" sahut Rayhan tak nyambung.

"Loe gak nyambung-" Arissya menarik nafas "Cepetan loe mau ngomong apa?" lanjut Arissya, tak sabar.

"Kamu percaya sama aku?" Tanya Rayhan tiba-tiba.

Arissya menjadi bingung sendiri mendengar pertanyaan tiba-tiba Rayhan "Kenapa nanya gitu?"

"Karna kalo kamu gak percaya, yah percuma aku jelasin semuanya nanti" jawab Rayhan lembut.

Arissya memutar bola mata malas "Ribet amat, ngomong yah ngomong aja. Gue gak ada waktu buat hal gak penting gini" sinis Arissya yang tak habis pikir, sejak tadi Rayhan terkesan mengulur waktu.

Rayhan mengambil nafas pelan sebelum bicara "Niana itu sahabatku" sahut Rayhan memulai.

Arissya mengangguk seakan mengerti sesuatu "Tahu kok, sahabat jadi cinta kan" gumam Arissya pelan.

Rayhan menghela nafas, tidak akan mudah bicara dengan perempuan keras kepala di hadapannya "Dengerin dulu, aku baru mulai bicara loh kamu udah narik kesimpulan aja"

'Sial, ternyata nih orang denger' rutuk Arissya dalam hati.

"Kami menikah bukan karna saling mencintai, Niana sakit. Orangtua ku begitu menyayangi Niana, mendiang orangtua Niana adalah sahabat dekat orangtua ku. Melihat keadaan Niana yang tidak punya siapa-siapa dan sakit yang di deritanya membuat ayahku memutuskan agar aku menikahinya, mungkin jika saat itu aku melihat sedikit harapan tentang kita, aku mungkin akan menolak" jelas Rayhan, respon Arissya yang diam mendengarkan membuat Rayhan melanjutkan penjelasannya.

"Aku memutuskan untuk menyerah denganmu saat itu, bahkan aku berusaha menampik jauh-jauh harapan yang muncul di hatiku melihat wajah terluka mu dihari pernikahan aku" Rayhan mengusap kasar wajahnya, sejak tadi Arissya hanya diam tanpa memberikan respon apa-apa.

"Setahun aku menjalani rumah tangga dengan Niana tidak sama sekali mengubah apapun, aku tidak pernah memperlakukan Niana sebagai istri namun lebih kepada seorang adik dan sahabat. Niana menyadari itu, kami pun bicara. Setelahnya Niana ingin berpisah, menurutnya tanpa menikah pun aku tetap mampu menjaganya dan Niana tidak ingin memaksakan pernikahan yang salah satu diantara kami tidak bahagia. Aku menolak, tapi Niana meyakinkan bahwa ini yang terbaik dan dia juga yang akan bicara pada orangtua ku perihal keputusan kami, Niana bahkan memintaku untuk kembali memperjuangkanmu Arissya. Lalu akhirnya kami berpisah" lanjut Rayhan.

I Choose You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang