23. I Choose You - Take Your Time

1.2K 73 2
                                    

==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

Halo Buddy! Vote please.

Halo Buddy! Vote please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

Hidup kerapkali memang selalu berakhir dengan pilihan, setiap manusia akan di hadapkan pada keadaan harus memilih dengan setiap konsekuensi atas pilihan yang akan dipilihnya. Rayhan tahu betul jika apa yang terjadi padanya hari ini adalah atas pilihan yang diberikan Arissya, ia di hadapkan pada pilihan yang sebenarnya sama-sama tak menguntungkan untuknya. Rayhan tak ingin bercerai tapi di abaikan Arissya juga menyiksanya.

Sudah 3 bulan lamanya Rayhan berada di situasi yang sama, menunggu Arissya segera memberikan pengampunan atas kesalahan yang Rayhan buat. Arissya jelas keras kepala, 3 bulan ini Rayhan benar-benar berharap ada satu waktu dimana Arissya bisa melihat bahwa Rayhan bertahan sejauh ini karena ia mencintai wanita itu. Tak banyak berubah, Rayhan masih pria yang sama yang hampir setiap hari menginap di rumah mertuanya, menjalin kembali komunikasi dari Arissya dan meski tak sedingin awal-awal tetap saja Arissya belum membicarakan apapun tentang akan jadi seperti apa keputusan sang istri tentang perceraian.

Sekarang Arissya kembali mengusik kesabaran Rayhan. Ia nyaris memecahkan kaca dashboard miliknya saat melihat pria bernama Lintang itu datang menemui Arissya.

"Sialan! Apa yang dilakukan brengsek itu?" Rayhan mengumpat ketika melihat Arissya keluar dari rumah dan tersenyum lembut pada bajingan itu.

Rayhan menyugar kasar rambutnya, ia yang berniat mengunjungi Arissya malah melihat pemandangan sang istri tersenyum lembut pada pria lain, pria yang pernah mengaku menyukai istrinya.

Tanpa menunggu lebih lama lagi Rayhan bergegas mengendarai mobilnya mengikuti mobil yang di tumpangi istrinya. Mobil itu berhenti di salah satu restoran Korea, Rayhan merasa dirinya seperti penguntit dan demi apapun ia membenarkan kelakuannya kali ini, Arissya istrinya dan Rayhan berhak merasa tak nyaman melihat Arissya pergi dengan pria lain.

Rayhan melangkah masuk, ia akan berpura-pura bertemu dengan Arissya secara kebetulan. Rayhan berjalan lebih dekat dengan meja yang di tempati oleh Arissya, Lintang dan seorang wanita yang Rayhan tak kenal.

"Loh Mas Rayhan?" umpan Rayhan berhasil.

Rayhan berpura-pura kaget bertemu Arissya "Sayang, kok kamu disini" akting yang bagus Rayhan.

Arissya bersikap santai melihat Rayhan mendekat ke arah mereka "Mau makan makanan Korea, terus Lintang mau nemenin" sahut Arissya datar.

Rayhan kesal, istrinya sedang ngidam tapi bukannya meminta pada dia selaku suami sekaligus ayah dari calon anak mereka, Arissya malah pergi bersama bajingan yang sedang tersenyum aneh di depannya.

"Sya, ini mantan suami loe kan?" Rayhan melotot tajam mendengar ucapan Lintang.

"Maksud kamu apa bicara seperti itu?" sekarang suara Rayhan sudah meninggi, ia benar-benar siap memberikan tinjunya pada si Lintang sialan itu.

Rayhan semakin kesal melihat Lintang tersenyum meremehkan "Arissya bilang kalian udah gak tinggal bareng, berarti udah pisah kan. Udah mantan berarti" tinju Rayhan benar-benar mendarat di wajah sialan Lintang.

"Mas, kamu apa-apaan sih?" dan sekarang Arissya juga menyalahkannya? Setelah menatap Arissya lama Rayhan memilih pergi meninggalkan Arissya yang terlihat sibuk mengkhawatirkan pria lain.

*****

"Lintang sialan!" Arissya mengumpat melihat Lintang yang terkekeh, pria itu pasti sengaja memanas-manasi Rayhan.

"Nih, gara-gara kamu jahil. Bagus gak di bunuh kamu sama suaminya mbak Arissya" itu suara Nita istri Lintang.

Lintang hanya terkekeh, ia memang hanya berniat menjahili Rayhan dan tak menyangka akan menerima pukulan seperti ini "Aku gak apa-apa sayang" sahut Lintang menenangkan Nita.

"Gara-gara loe suami gue jadi marah tuh, ngeselin banget sih loe Tang" Arissya menggerutu sambil menatap cemas kearah Rayhan yang sudah keluar dari restoran.

Arissya yakin Rayhan yang cemburuan itu pasti benar-benar marah, Arissya bisa lihat dari pandangan kecewa pria itu, Lintang sialan.

Arissya memaksa Lintang dan Nita mengantarnya pulang, ia sudah tak nafsu makan lagi. Arissya berharap besok Rayhan tak marah lagi, ia bahkan tak punya hubungan apapun dengan Lintang kan. Rayhan pasti akan kembali menemuinya seperti biasa dan Arissya akan menjelaskan kesalahpahaman Rayhan pada Lintang saat itu.

Esok paginya Arissya terbangun saat sayup-sayup ia mendengar suara tawa Rayhan. Dengan cepat Arissya membersihkan diri lalu melangkah turun ke ruang keluarga dan benar suaminya ada di sana sedang tertawa bersama ayah dan bundanya.

Arissya berjalan pelan mendekat sebelum duduk di samping Rayhan yang sejak tadi terlihat sibuk menanggapi ucapan ayahnya. Bahkan hingga Arissya duduk di samping pria itu, Rayhan tak berbalik melihatnya sama sekali.

"Tumben kamu bangun pagi Sya, kalau weekend gini kan kamu paling susah di bangunin" ucapan bunda mengalihkan perhatian Arissya dari Rayhan.

"Lagi pengen bangun pagi aja Bun, baik buat kesehatan anak kami juga" Arissya dengan sengaja mengelus pelan lengan Rayhan. Pria itu tak bergeming dan Arissya bisa merasakan Rayhan bergeser sedikit menjauh membuat usapannya terlepas. Arissya jelas paham Rayhan benar-benar marah.

"Rayhan ayah dengar kamu akan ke Singapura?"

Rayhan mengangguk pelan "Iya Yah, Papa minta aku untuk urus perusahaan disana sementara waktu"

"Kok aku gak dikasi tahu?!" Suara Arissya yang nyari berteriak membuat semua orang memandangnya.

"Maksud aku, berapa lama?" Sambung Arissya mengusir salah tingkahnya.

"Mungkin sekitar sebulanan" Rayhan tak memandangnya saat mengatakan itu.

Arissya dilanda kepanikan, melihat ketegangan itu ayah dan bunda Arissya memilih pamit memberi waktu anak dan menantunya untuk berbicara. Selepas orangtuanya Arissya langsung mencecar Rayhan dengan pertanyaan.

"Kenapa gak pernah ngomong sebelumnya sama aku? Kenapa tiba-tiba gini sih Mas?"

Rayhan terlihat tenang "Awalnya aku berniat menolak tapi setelah di pikir lagi ini mungkin keputusan yang tepat, setelah pulang dari sana aku berharap kamu segera memberi keputusan. Cerai atau apapun itu aku akan segera mengiyakan, selama aku di Singapura aku mohon kamu baik-baik disini"

Belum sempat Arissya bicara Rayhan sudah lebih dulu berdiri mengecup pelan kening Arissya sebelum pamit pulang tanpa mencoba memberi Arissya kesempatan untuk menjelaskan.

"Take your time Sayang" bisik Rayhan sebelum pergi.

-WH- (Saturnus 15 Agustus 2020 Revisi 9 Juli 2021)

Hei, ini kenapa Ray? Duh panik gak? Panik lah masa nggak.

Salam sayang, WH.

I Choose You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang