#DewanggaSeries
Arissya kehilangan harapan untuk memiliki Rayhan. Setelah menyia-nyiakan usaha pria itu mendekatinya, Arissya perlahan membuka hatinya tapi harap tak sesuai kenyataan. Arissya menemui Rayhan saat pria itu sudah menjatuhkan pilihannya...
========== Don't Plagiarism!!!! Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai! ==========
Halo Buddy! Vote please.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca!
Arissya dan Rayhan saat ini sedang berada di mobil yang membawa mereka menuju bandara, seperti rencana sebelumnya, mereka akan melakukan bulan madu di pulau Dewata, Bali. Mereka diantar oleh Rano dan istrinya. Arissya yang saat ini bersandar pada dada Rayhan suaminya sedikit tersenyum mengingat tadi ketika melangkah menuju meja makan, mereka di goda habis-habisan karna terlambat bangun. Arissya merasa bingung, wajar bukan pengantin baru.
Rano berbalik menatap Rayhan tajam ketika lampu merah, Arissya jadi bingung dengan sepupunya itu "Santai kali No, Mas Rayhan kan cuman nanya. Gak usah narik urat gitu"
Anggita yang sejak tadi hanya diam akhirnya bicara "Gak kok, Mas Rano gak ngerepotin"
"Tuhkan, udah di jawab. Gak usah nanya-nanya lagi Ray!" ujar Rano ketus.
Arissya memilih berbisik pada Rayhan "Jangan di gangguin Mas, si Rano lagi PMS" Rayhan menanggapinya dengan terkekeh sambil mencium pelipis Arissya.
Tak lama mereka akhirnya sampai di bandara, dengan merangkul lengan Rayhan Arissya melangkah masuk menuju bandara setelah berpamitan pada Rano dan Anggita. Setelah menyelesaikan semua prosedur, mereka tinggal menunggu panggilan keberangkatan mereka.
*****
Terlalu lelah Arissya memilih memejamkan mata setelah sampai di hotel. Baru saja dirinya akan terpejam, sebuah lengan melingkari pinggangnya. Arissya tersenyum menyadari Rayhan suaminya yang mulai bermanja dengannya. Kegiatan Rayhan yang awalnya hanya menciumi rambutnya perlahan berubah mengendus dan mencium leher Arissya. Arissya nyaris mengerang ketika Rayhan menyesap kulit lehernya, dan terpekik kaget ketika Rayhan mengubah posisi menindihnya.
"Sayang... capek gak?" suara Rayhan yang sudah serak makin bertambah karena gairah.
Arissya tersenyum tidak menjawab mencoba menjahili suaminya "Sayang, I want you..." sahut Rayhan yang terdengar seperti menahan sesuatu.
Arissya memilih menarik Rayhan dan menempelkan bibirnya dengan milik Rayhan, Arissya mencium Rayhan dalam. Rayhan yang sadar bahwa ciuman Arissya adalah bentuk persetujuan istrinya akhirnya tersenyum menyeringai.
"Kali ini, kamu gak akan bisa jalan" Ujar Rayhan menggoda.
"Try me!" sahut Arissya sedikit mendesah karena Rayhan yang kembali menyesap kulit lehernya. Setelahnya, kembali kegiatan suami istri itu mereka lakukan berulang-ulang, menikmati sensasi memabukkan dan saling mengungkapkan rasa dengan saling menyentuh. Rayhan mengakhiri kegiatan mereka dengan mengecup dahi Arissya dan mereka jatuh tertidur karena kelelahan.