24. I Choose You - Selalu dan Selamanya.

1.5K 65 0
                                    

==========
Don't Plagiarism!!!!
Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========

Halo Buddy! Vote please.

Halo Buddy! Vote please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca!

Arissya termenung, suara televisi di depannya tak ia pedulikan. Hari ini Rayhan berangkat ke Singapura, tepatnya pukul 10.00 setengah jam lalu. Arissya sejak semalam mencoba berkomunikasi dengan Rayhan, tapi pria itu terlihat enggan menanggapi Arissya, salah ia juga menggantung Rayhan terlalu lama.

Sayup-sayup Arissya mendengar suara pembawa berita dari televisi di hadapannya "Pesawat Boeing-17127 milik maskapai Tiger Airlines dengan nomor penerbangan RN-021711 tujuan Jakarta-Singapura mengalami hilang kontak . . ."

Arissya mematung, ia tak lagi memperhatikan ucapan pembawa berita. Pikirannya berfokus pada satu hal, pesawat itu adalah pesawat yang sama yang Rayhan beritahukan padanya semalam.

"Bunda..." Arissya tak bisa mencegah dirinya berteriak panik.

"Astaga! Sya, kamu kenapa nak?"

Arissya menunjuk panik pada televisi di depan mereka "Mas Rayhan bunda.."

Bunda Ambar menunjukkan ekspresi terkejut yang sama, ia jelas tahu menantunya ada dalam pesawat itu. Mencoba menenangkan putrinya, Arissya sedang hamil dan ia juga tak ingin terjadi apa-apa pada anak dan calon cucunya.

Arissya menelpon Rayhan berkali-kali tapi hasilnya tetap sama ponsel pria itu di luar jangkauan, ayahnya sejak tadi mencoba menenangkan Arissya. Mereka sekeluarga sedang dalam perjalanan ke rumah orangtua Rayhan, Arissya terus merutuki pikiran negatif yang sejak tadi muncul di kepalanya.

Mobil ayah Arissya berhenti tepat di depan rumah orangtua Arissya, ia bergegas berjalan cepat memeluk ibu mertuanya yang terlihat sudah menunggunya.

"Mama, Mas Rayhan Ma" Arissya tak bisa menahan isakannya.

Refa- mertua Arissya mengusap pelan kepala menantunya "Kita harus positif thinking nak, berdoa terus buat Rayhan sayang"

Arissya mengangguk pelan sebelum perlahan matanya menggelap dan ia tak sadarkan diri.

*****

Arissya terbangun, matanya menatap langit-langit kamar. Ini kamar Rayhan, dan kesadarannya yang kembali membuat airmatanya kembali luruh. Arissya merindukan Rayhan, ia menyesal tak meminta Rayhan bertahan, menyesal tak melarang Rayhan lebih keras untuk pergi. Jika ia tak keras kepala, hari ini tak akan pernah terjadi.

Pintu terbuka menunjukkan Raya dan Arinda. Arissya hanya bisa tersenyum tipis, ia masih berharap ada kabar baik.

"Kak Rissya" Arissya bisa melihat wajah sedih Raya, adik Rayhan itu juga sama terlukanya dengan Arissya.

I Choose You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang