#DewanggaSeries
Arissya kehilangan harapan untuk memiliki Rayhan. Setelah menyia-nyiakan usaha pria itu mendekatinya, Arissya perlahan membuka hatinya tapi harap tak sesuai kenyataan. Arissya menemui Rayhan saat pria itu sudah menjatuhkan pilihannya...
========== Don't Plagiarism!!!! Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai! ==========
Halo Buddy! Vote please.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca!
Sebulan sudah Rayhan dan Arissya menjalin hubungan tanpa status, Rayhan tahu ia perlu memberi kepastian pada Arissya. Rayhan serius pada hubungannya dengan Arissya, dan alasan mengapa ia tidak segera mengajak wanita itu pacaran adalah karena bagi Rayhan di umurnya saat ini pacaran sudah terdengar kekanakan, Rayhan memilih untuk mempersiapkan segalanya dan segera mengajak Arissya menikah. Rayhan tidak ingin menunggu terlalu lama, Arissya harus segera menjadi miliknya dan semingguan ini Rayhan sibuk mengurus persiapan dirinya melamar Arissya.
Salah satu Café miliknya, Rayhan jadikan tempat untuk melamar Arissya. Café sudah di sulap dengan segala hal yang di sukai Arissya, bunga mawar menghiasai sudut-sudut dan meja-meja café, jangan lupakan panggung live musik yang berubah warna menjadi perpaduan biru dan putih warna kesukaan Arissya, Rayhan sudah menghubungi seluruh keluarga, baik keluarganya maupun keluarga Arissya. Rayhan akan menjadikan hari ini menjadi hari yang tidak akan di lupakan Arissya, dan juga hari yang paling di nantikan Rayhan, hari dimana ia menjadi satu-satunya pria bagi Arissya.
*****
Sejak pagi tadi mood Arissya benar-benar buruk, berulang kali room chatnya dengan Rayhan dirinya buka dan sama sekali tidak ia dapati balasan dari pria itu. Arissya jadi sewot sendiri diabaikan oleh Rayhan seperti ini, bahkan Arissya merasa semua orang seperti sengaja menghindarinya. Indri sahabatnya yang dia harapkan dapat membantunya memperbaiki mood dengan menemaninya belanja, nyatanya lebih memilih untuk bertemu teman lama yang katanya harus Indri temui hari itu juga. Bahkan orangtua dan adiknya begitu kompak pergi dengan alasan yang rasanya seperti di buat-buat, membuat Arissya harus sendirian dirumah.
Arissya bingung harus melakukan apa, mungkin tadi ia mampu melupakan kekesalannya dengan bekerja tapi saat ini setelah jam kerja selesai dengan hanya sendirian dirumah Arissya jadi bingung sendiri. Suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan Arissya, di dapatinya nama pria sialan yang sejak pagi mengabaikannya.
Rayhan dimana?
Arissya memilih mengabaikan, kesal karna Rayhan moodnya benar-benar anjlok bahkan sampai di akhir hari. "Memangnya dia aja yang bisa nyuekin, dasar gak peka!" ucap Arissya sambil berbicara pada ponsel yang di pegangnya.
Tidak lama ponselnya berdering dan nama Rayhan tertera disana, Arissya tersenyum bahwa umpannya berhasil. Pada deringan ketiga Arissya memutuskan menjawab panggilan Rayhan.
"Halo, apaan?!" ketus Arissya pura-pura.
"Kok ketus banget sih, maaf yah aku baru bisa ngabarin, tadi kerjaan banyak banget" didapatinya suara lembut Rayhan membuat Arissya enggan untuk melanjutkan marahnya.