#DewanggaSeries
Arissya kehilangan harapan untuk memiliki Rayhan. Setelah menyia-nyiakan usaha pria itu mendekatinya, Arissya perlahan membuka hatinya tapi harap tak sesuai kenyataan. Arissya menemui Rayhan saat pria itu sudah menjatuhkan pilihannya...
Don't Plagiarism!!!! Karya ini milik pribadi siamatiranrasa, mari saling menghargai!
==========
Halo Buddy! Vote please.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca!
Airmata Arissya malam itu membuat Rayhan membulatkan tekad untuk menemui gadis itu. Rayhan perlu meyakinkan diri tentang bagaimana perasaan wanita itu padanya. Dengan dalih mengajak Niana untuk mencari baju di butik milik Arissya, mobil yang dikendarai Rayhan bersama Niana akhirnya sampai. Rayhan terdiam memandangi butik milik wanita yang sampai saat ini masih terus memiliki hatinya, hampir dua minggu lamanya Rayhan tidak datang ke butik ini, kesibukan mengurus pernikahan dan kecewa yang dirasakannya karna Arissya membuatnya enggan untuk kembali mendatangi wanita itu.
"Selamat siang ad-eh pak Rayhan" resepsionis butik ini kaget melihat kedatangannya.
"Loh, mereka kok bisa kenal kamu Ray?" Niana yang kebingungan memandang Rayhan.
"Itu... aku sering disuruh mama buat beliin dia baju disini" Rayhan berbohong. Nana sang resepsionis mengernyit bingung mendengar pria itu berbohong.
'Bukannya nih orang datang setiap hari buat pdkt-in bos gue?' ucap Nana dalam hati.
"Ehmm, bisa panggilkan pemilik butik ini?" itu Niana yang bicara.
"Oh iya, tunggu sebentar Bu" sahut Nana sambil mempersilahkan dua orang itu duduk di sofa tunggu.
Setelah menunggu beberapa menit, suara Arissya menyapa rungu Rayhan.
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" ucap Arissya sopan
Dan seperti sebelum-sebelumnya debaran di hati Rayhan masih saja sama, segala hal tentang Arissya selalu membawanya merasakan debaran menyenangkan. Membalikkan badan dengan menguatkan hatinya, Rayhan harus siap berhadapan dengan sumber debaran dan rasa sakitnya.
"Halo, mbak Arissya " suara Niana riang menyapa Arissya yang terdiam setelah Rayhan dan Niana berbalik menghadapnya. Netra mereka bertemu, sekilas Rayhan melihat tatapan kesedihan dimata gadis itu. Tapi, mendapati sikap datar Arissya membuat Rayhan sadar bahwa mungkin tatapan kesedihan tadi hanya perasaan Rayhan saja.
"Iya, dengan bapak dan ibu siapa?" ucap Arissya seakan tidak mengenal Rayhan sama sekali.
"Gak usah panggil bapak sama ibu, mbak. Panggil Niana aja dan ini Rayhan suami saya" sahut Niana mengenalkan Rayhan yang sedari tadi hanya diam.
"Oh Iya, salam kenal Niana dan Rayhan" sahut Arissya sambil menjabat tangan Niana.
"Eh, bukannya Rayhan udah sering kesini yah? Kata Rayhan, dia katanya sering kesini beli baju buat mertua saya. Berarti mbak Rissya sama Ray udah sering ketemu dong"