Sudah seminggu affa bersekolah disini, banyak yang berubah dari yang awalnya tidak ada yang berbeda disekolah sekarang terasa lebih berwarna, para wanita yang semakin gemas padanya bahkan hanya dengan melihatnya lewat sekalipun. Juga satu hal yang mengalami banyak perubahan yaitu persahabatan affa dan devan dkk. Affa kecil smakin lengket dengan mereka terlebih dengan devan, bahkan saat aska menjemputnya untuk makan affa kadang masih menempel dilengan kekar devan, membuat kakak keempatnya itu terkekeh pelan melihatnya.
Devan yang notabennya sarkas, cuek dan dingin layaknya kulkas berjalan bisa bersikap begitu lembut hanya dengan affa tak jarang sahabat-sahabatnya sendiri yang dibuat melongo oleh tingkah mereka, seperti saat ini mereka sedang menikmati semilir angin ditaman sekolah dengan affa yang tertidur diatas pangkuan devan sambil tangannya aktif mengelus lembut surai lebat affa.
"affa tidur aja kalau ngantuk !" ucap devan saat melihat mata affa yang berkedip sayu.
Affa menoleh "affa tidak mengantuk kak" ucapnya lirih.
Kenan tersenyum samar mendengar penuturan affa padahal sudah jelas suaranya menandakan dirinya mengantuk masih saja mengelak.
"adek kalau mengantuk tidak apa tidur!" affa menggeleng lagi, masih kukuh dengan pendiriannya.
"affa tidak mau sebentar lagi juga bel" elaknya.
"gak papa affa gurunya gak akan marahin kamu kok"ucap dhani menenangkan.
Affa itu masih terlalu polos untuk mengetahui bahwa kekuasaan keluarganya bisa mengatasinya.Lama kelamaan mata affa semakin terasa berat dan akhirnya tertutup sempurna . Melihat itu ardan jadi gemas sendiri ingin rasanya dia menggigit pipi bakpau affa kalau tidak ingat akan kegarangan PAWANG nya yang sudah mencapai tingkat akut.
Keenan terkekeh " itu yang tadi bilang gak ngantukkan ?" tanyanya pada devan, sedang devan hanya tersenyum tipis dan kemudian
cup
cup
Devan mengecup kedua pipi affa "sleap well my sweet heart" ucapnya pelan dan lembut tepat disamping telinga affa lalu menggendongnya menuju ruang pribadi mereka agar affa lebih nyaman beristirahat.
Kalian tahu bagaimana dengan sahabat-sahabat devan yang menyaksikan ke-UWUHAN mereka ......? tentunya mereka melongo menatap tak percaya adagan langkah tadi.
"itu devan masih normalkan?" tanya dhani ngaco macam biasa.
"cuma mereka yang tahu" jawab kenaan mengikuti ketololan dhani
"gue gak lihat" kata ardi sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.
Pulang sekolah affa menunggu papanya didepan sekolah, para abang-abangnya sudah pulang sejak tadi karena paksaan darinya, yang jelas dengan ancaman tidak mau bicara dengan mereka.
Tapi setelah menunggu hampir dua jam papanya tak kunjung datang ia mulai kesal, papanya terlambat, maka saat ia melihat mobi papanya akhirnya datang ia langsung masuk tanpa mengucap sepata kata pun dan tanpa mencium tangan papanya ataupun cipika-cikipi seperti biasanya.
"dek maaf ya papa telat" ucap radit penuh sesal tapi yang diajak bicara masih stay ngambek gak mau ngomong. Radit pun hanya bisa menghela nafasnya pelan tanpa bicara lagi melihat bayinya dalam mode ngambek.
"bayi gue ambekan kayak perawan mau dijodoin aja" batinya. Alamat dompetnya akan kurus dadakan ini.
"bagus affa lanjutkan aktingmu" batin affa melihat wajah lesu sang papanya. wkwkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALLY LOVE YOU
Fiksi Umum"remaja manis dan imut " itu adalah kata yang selalu diucapkan pada anak itu oleh semua orang yang melihatnya , semuanya menyayanginya dan akan langsung jatuh cinta padanya. "afa, namaku adalah afa salam kenal semua !!!! "