LIMA BELAS

739 57 1
                                    


JANGAN LUPA VOTE YA......

STOP BE A SILENT READERS......HEHEHEHE

Hari ini hari sabtu, tepat sekali ini juga hari ke empat affa keluar dari RS yang membuat geger satu rumah dan membuat jantung sang papa nyaris copot.

Sekarang disinilah dia, sedang tiduran diatas sofa dengan paha arsen sebagai bantalnya dan kakinya dipijit pelan oleh daren dan tentunya sambil menonton acara kesukaannya DORAEMON.

Kalau kalian bertanya dimana yang lain ? jawabannya.....

Aska sedang duduk diatas karpet sambil nyemil kripik kentang.

Alghi sedang sibuk sama kerjaannya ya walaupun ada disana juga sedang berkencan dengan laptob kesayangannya.

Dan yang terakhir sang daddy yang lagi baca koran.

Kalau opa sih lagi disurabaya ngurus proyek baru, pergi mulu kalau kata affa mah.

"abang!" panggil affa.

Daren menoleh "kenapa ? capek ? mau tidur?" tanyanya beruntun.

"ishh abang itu mulu .... adek capek bobok terus"

"terus ?" tanya daren mengangkat satu alisnya.

"abang kenapa gak alih profesi jadi tukang pijit aja sih ? pijitan abang enak" ucapnya enteng.

hehehe laknat emang.

"HAHH???" wajah daren cengo , apa katanya tadi?

"masa muka ganteng kayak abang disuruh jadi tukang pijit sih dek?"

"emang kenapa ? banyak kok tukang pijit yang ganteng"

"ya gak keren lah dek, abang sekolah tinggi-tinggi kok cuma jadi gitu" jawab daren cuek.

"eh eh abang gak boleng ngomong gitu, gak boleh ngeremehin orang lain kata papa, iya kan pa ?"

Sedangkan radit yang merasa namanya terpanggil menoleh "iya" jawab radit sekedarnya, padahal mah dia gak tahu anaknya ngomongin apa.

"tuh denger bang!" ucap affa sok dewasa.

"iyain aja deh bocil biar fast" gumamnya.

Hening sesaat sampai......

Raffa tiba-tiba bangun dari tidurnya membuat kaget semuanya, radit sampai langsung membuang korannya.

"ADEK!!!!!!" pekik mereka dan hanya dibalas cengiran oleh sang empunya.

"adek mau jalan-jalan!"" ucapnya tiba-tiba.

"hah ? apa?" tanya aska bingung.

"ih kakak, adek mau jalan-jalan" sedikit teriak lalu bersedekap dada.

Ngambek ni ye.....

Radit menghampiri sang anak lalu mengecek kening bungsunya tapi segera ditepis cepat oleh tangan kecil affa.

"adek udah sembuh pa, jangan pegang-pegang"

Tuh kan mulai ngegas.......

"adek tuh baru keluar dari RS masa udah main diluar sih nak"

"affa bosen tau disini mulu, lagian juga udah lewat 4 hari"

"main disini aja yah ! nih kita kan sengaja kumpul disini biar bisa temenin adek"

Memang benar mereka memang sengaja mengambil cuti karena ingin menemani bungsu tercinta mereka. Tapi bukan bararti mereka ingin affa kelayapan diluar.

"papa!!!!"

affa mulai mengeluarkan jurus pamungkasnya, ia bergelayut manja dilengan daddynya dan mengeluarkan puppy eyesnya.

"tunggu adek baikan nak nati drop lagi loh"

"affa disana gak banyak tingkah dad, janji!!"

"beneran janji gak kecapean ?"

"ehm janji" ia memasang jari kelingkingnya.

"huft yaudah kita berangkat"

"affa duduk disini dulu ok nanti papa kembali bersama kakak"ucap sang ayah.

Tadi setelah perdebatan antara ayah dan anak akhirnya mereka mengalah dan menemani affa jalan-jalan. Raffa duduk disalah satu bangku taman dengan dua pengawal yang letaknya seikit jauh darinya karena perintah affa. Tadi papanya menyuruhnya untuk menunggu sebentar karena affa minta belikan sesuatu dan aska mengambil obat adiknya sedangkan abang-abangnya yang lain pulang lebih dulu karena disuru oleh papanya.

Raffa memainkan pesawatnya dengan semangat sampai tidak menyadari ada meja didepannya,

DUG

Kakinya tersandung tapi tidak sampai membuatnya jatuh melainkan pesawatnya yang jatuh, ia ingin mengambilnya tapi malah keduluan sebuah tangan besar.

"ini punya kamu?" tanyanya lembut.

Affa mendongak, ada seorang pria paru baya mungkin seumuran papanya yang sedang tersenyum menampilkan satu dimple diwajah tampannya.

"iya om terimah kasih" ia mengambil mainannya.

"lain kali hati-hati ya !"

"iya om makasih ya om sekali lagi, pesawat affa aman hehe" affa tersenyum manis membuat pria tampan itu terhenyak.

"manis"

"om pergi dulu" ia tersenyum ramah membuatnya semakin terlihat tampan.

"ehm" affa mengangguk lucu.

"adek ayo pulang!" suara sang papa mengambil atensi affa, papanya sudah selesai.

"ayo pa"

Sementara dari kejahuan seseorang memandang keduanya lekat, ah lebih tepatnya memandang pemuda kecil itu. "sebentar lagi sayang ayah akan menjemputmu".

REALLY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang