Affa melangka cepat menuju kamarnya setelah keluar dari mobil papanya tanpa sepatah katapun. Dari belakang tampak radit yang mengejar langkah kecil putranya yang terlihat terburu-buru.
"daddy ngapain kayak panik gitu ?"
Sebuah suara membuat langkah kaki radit terhenti dan menoleh mendapati putra pertamanya daren, menatapnya bingung.
Hufhh radit menghela nafasnya kasar lalu duduk disofa disusul oleh daren yang duduk disampingnya santai sambil memakan pop corn caramel.
"adek marah sama papa boy" ucapnya lesu.
Daren mengernyitkan dahi" marah? Kenapa?" tanyanya.
Tidak biasanya affa marah pada papanya karena selama ini selalu papanya yang menyelamatkan affa dari godaan para kakak-kakak setannya.
"papa tadi telat jemput karena ada meetting penting" ucapnya penuh sesal.
Daren terkekeh kecil dari dulu memang tidak ada yang sanggup jika harus bermusuhan apalagi didiami oleh si bungsu, dan ini contohnya, para-para bucin affa maksimal.
"ya udah sih pa ngapain pusing minta maaf gih!!" ucapnya enteng.
Radit menghembuskan nafasnya kesal. Enak banget anaknya kalau ngomong kalau masalahnya cuma itu sudah sejak tadi ia lakukan.
"ya kamu mah enak bang tinggal ngomong" ucapnya kesal, ini anak sulungnya kok gak peka banget ya.
"lah terus gimana??? emang gitukan harusnya?" tanyanya heran.
"adek tuh gak mau ngomong sama papa, gimana mau ngomong coba" ucapnya geregetan lalu meninggalkan putra tak tau diuntungnya itu, gak tau apa papanya frustasi gara-gara bayi ayamnya marah.
"bapak gue ada-ada aja dah" ucap daren heran.
Makan malam kali ini terasa berbeda karena bayi ayam mereka yang biasanya cerewet sedang mogok ngomong sama babenya.
"affa kenapa diam aja dari tadi? Sakit gigi ?" tanya opanya polos.
Affa menatap sebentar opa arga lalu kembali menyantap makanannya "nggak kok opa, affa lagi gak mood ngomong aja" balasnya.
Radit menatap sedih pada putranya, tadi setelah perbincangan dengan daren yang berujung tak mendapatkan solusi apapun, akhirnya radit berinisiatif meminta maaf secara langsung walau ia tahu tingkat kemustahilannya sangat tinggi untuk dimaafkan, dan benar saja ia malah diusir sama affa.
"adek!" panggil arsen lembut.
"apa kak??"jawab affa ogah-ogahan.
"adek makannya jangan diaduk aduk doang dong"
"males" ucapnya singkat.
"sini kakak suapin" ucap aska, affa hanya mengangguk saja.
Setelah makan beberapa suap affa minta berhenti.
"kenapa?" tanya aska
"ngantuk"ucapnya pelan, benar saja mata affa sudah tampak sayu. Memang biasanya kalau affa telalu banyak beraktifitas ia akan tidur lebih cepat.
"ya udah ayo gege antar!" ucap alghi lalu menngendong affa "dan aska lanjutkan makan mu" aska mengangguk.
Setelah mereka berdua hilang dari pandangan barulah arga bertanya pada putranya
"ada apa boy ?kenapa dengan affa?"
"huhfft affa marah padaku pa?"
"kenapa?"
"aku telat menjemputnya dan dia menunggu lebih dari satu jam"
"kalau begitu minta maaf lah bicara pelan-pelan dan beri dia pengertian kamu tahukan affa itu sangat sensitif saat sedang lelah apalagi sekolahnya pasti menguras banyak tenaganya " kata opa bijak.
"baik pa"
"tadi daren juga bilang gitu gak diturutin tuh" ucap daren. Radit menatapnya sengit "tadi abang gak gitu ngomongnya"
"dasar orang tua" batin daren.
Radit memasuki kamar affa lalu medekat kearah gundukan kecil diatas kasur, siapa lagi kalau bukan affa, ia lantas membukanya.
"jangan ditutup gini dek nanti sesek"
"ughh" affa mulai terganggu.
"papa?" gumamnya pelan.
"iya sayang ini papa"
"ngapain ?" tanya nya saat sudah sepenuhnya sadar.
"papa mau minta maaf, tadi itu papa ada rapat penting yang tidak bisa ditunda nak, adek jangan marah ya sayang"
Affa masih diam " papa janji tidak akan mengulangi lagi" lanjutnya.
"lalu kenapa papa tidak menelfon?"
"maaf papa lupa karena rapatnya mendadak" ucapnya penuh rasa sesal
"papa tau affa menunggu lama, gimana kalau affa diganggu tante girang affa kan ganteng" ucapnya emosi tapi malah membuat ia semakin imut dengan bibirnya yang maju lima senti.
"iya maaf janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap radit sambil menahan gemas.
"janji?" ucapnya sambil mengacungkan jari kelingking mungilnya.
"iya janji"
"tapi ada syaratnya" ucap affa.
Alis radit menukik "apa?"
"besok temani affa jalan-jalan seharian, ok !"
"apapun untuk anak ganteng yang papa"
"ok dimaafkan"
"sekarang baby tidur ya" sambil membaringkan tubuh ananknya .
"tapi sama papa" pintanya manja.
"iya sama papa"
Sampai radit mendengar dengkuran halus putranya barulah dia ikut menyusul kealam mimpi.
"nice dream anak daddy" lirihnya sebelum terlelap.
Cup.
![](https://img.wattpad.com/cover/273169318-288-k754011.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REALLY LOVE YOU
Ficción General"remaja manis dan imut " itu adalah kata yang selalu diucapkan pada anak itu oleh semua orang yang melihatnya , semuanya menyayanginya dan akan langsung jatuh cinta padanya. "afa, namaku adalah afa salam kenal semua !!!! "