DUA PULUH LIMA (FLASH BACK 1)

201 12 0
                                    

FLASH BACK ON

Seorang remaja laki-laki sedang tersenyum sambil membawa setangkai bunga untuk sang pujaan hati, ia berjalan melewati koridor sekolah yang tampak sepi karena sekolah baru saja dibubarkan setengah jam yang lalu.

Sampai saat ia akan sampai didepan kelas.....

"san kamu mau nggak jadi pacarku?" suara itu terdengar sampai ditelinga pemuda itu kemudian disusul dengan sorakan teman-temannya, dengan langkah pelan ia mengintip dari balik jendela dan alangkah kagetnya ia melihat pemandangan didepannya.

Sampai dirumah ia menghempaskan tubuhnya kekasur dengan wajah yang tampak frustasi.

"ARGG KENAPA HARUS DIA TUHAN ?" teriaknya marah, ia begitu marah, kecewa dan sedih. Wanita yang dicintainya ternyata mencintai orang lain dan mirisnya orang itu adalah adiknya sendiri.

"kenapa harus kamu dek?" gumamnya lirih.

ceklek

Atensinya teralihkan pada pintu saat melihat seorang wanita paru baya yang masih cantik melangkah memasuki kamarnya sambil tersenyum lembut.

"kakak udah pulang ? kok gak panggil mama nak?" tanya wanita itu lalu mendekat pada putra sulungnya dan mengusap sayang kepala anaknya.

Ia hanya diam saat mamanya bertanya tapi dimatanya terpampang jelas kesedihannya, mamanya tampak bingung dengan sikap sang sulung,  ia tahu putranya memang pendiam tapi tidak jika dengan kaluarganya.

"kakak kenapa nak?" tanya sang ibu

"gak papa kok ma kakak cuma capek aja" jawabnya kalem membuat wanita itu hanya bisa menghela nafa pelan.

"yasudah sekarang ab_"

"kakak ! mama !ayo makan, adek sama papa udah laper" suara melengking itu memutus perkataan sang mama.

Mendengar suara itu membuat ingatnnya kembali pada kejadian tadi, tentang pernyataan cinta adiknya dan angguka malu-malu dari sang wanita. Sesak, rasanya seperti terhimpit ribuan beton dan sekali lagi ia hanya bisa bertanya " kenapa harus adik kecilnya?" monolognya dalam hati.

Tanpa ia sadari orang yang ada dipikirannya sudah ada didepannya dan memegang jari telunjuknya, suatu kebiasaan sang adik saat ingin digendong tapi yang ada malah ia menghempaskan kasar tangan kecil itu. Entah apa sebabnya emosinya naik saat melihat wajah adiknya, hatinya sakit saat harus menerima kenyataan ini.

"kakak!" panggil sang adik takut-takut menatap sang kakak.

"DIAM" dan bukannya menjawab ia malah membentak sang adik dan membuat remaja kecil itu semakin ketakutan, membuat sang ibu langsung memeluk sibungsu dan menatap bingung sisulung.

"Reno apa-apan kamu ?" sentak sang ayah yang tahu-tahu sudah ada didepan pintu.

tanpa menjawab ia langsung pergi begitu saja dan menyisakan tanda tanya besar pada tiga orang itu.

FLASH BACK OF

Reno mengusap wajahnya kasar saat mengingat itu, jemari telunjuknya mengusap lembut satu foto ditangan kanannya.

"dia sangat cantik padahal laki-laki, benar-benar duplikatmu sandra" gumamnya.

REALLY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang