SEPULUH

943 82 1
                                    

HEY HOW KETEMU LAGI SAMA DEDEK AFFA!!!!!!!!!!


Aska menggandeng tangan mungil adikk kecilnya sedikit erat karena sedari tadi adiknya seperti ingin berlari  saking senangnya, ia bahkan tak henti-hentinya menebar senyum sesekali bersenandung ria membuat aska sedikit risih dan cemburu.

Bukannya apa ya !!!!! senyum adiknya itu mahal dan hanya untuk dirinya dan keluarganya semata.

Sesampainya didepan kelas sang adik ia menunduk sejajar dengan bayinya (hehehe) "adek kalau pulang nanti tunggu kakak ya ! kalau istirahat nanti sama devan aja !!!!!"

affa mengacungkan jempolnya tanda mengerti.

cup

Ia mengecup singkat sang kakak " affa masuk dulu kakak" ucapnya riang.

"dada adek abang" aska melambaikan tangan.

"dada kakak"

Mata affa meliar mencari abang-abangnya dan........

"abang !!!!!!" pekik affa pada devan, devan menghampiri sang adik dan menggendongnya.

"bayi jangan berteriak"

Affa melotot apa-apan abangnya ini " affa bukan bayi abang, affa sudah 13 tahun" ucapnya menunjukan angka 10.

cup "terserah kau saja" ucapnya lalau beranjak kebangkunya.

skiiiipppp istirahat........

Affa duduk dipangkuan devan dan yang lainnya malah dengan asiknya memakan makanannya dengan santai mengabaikan devan yang sibuk menyuapi bayi besarnya.

"enak ??" tanya devan lembut.

"enak, abang mau coba ?"

Devan menggeleng"buat adek aja, abang nanti"

Selesai makan.

"mau susu abang!!"

"nih" kenan memberikan satu kotak besar susu pisang kesukaan affa.

"udah kenyang" ucap affa dengan mulut belepotan susu.

"udah?" tanya devan.

"hu um" devan yang memang sudah gemas lantas mengusap bibir mungil affa dengan ibu jarinya dan menciumi kedua pipi affa dan dahinya membuat affa terkikik geli.

Semua yang memandang hanya tersenyum kecil, sudah terlampau fahal dengan keuwuhann dua orang itu.

"abang, abang tahu gak kemarin affa dibelikan boneka beruang besarrrrrr banget sama papa"

"terus ?" tanya devan sambil semakin mengeratkan pelukannya pada raffa.

"terus ditaruh deh dikamar affa biar bisa dipeluk pas affa kangen mama" jawab affa dengan lirihan diakhirnya yang masih didengar oleh mereka.

Devan membalik tubuh kecil pemuda itu menghadapnya "affa kangen mama?"

"ehm kangen"

"kalau begitu affa harus do'akan mama, affa gak boleh sedih nanti mama juga sedih sayang, kan ada papa, abang-abangnya raffa, abang devan dan yang lain" ucapnya lembut seraya menatap lembut manik bocah itu yang sudah berkaca-kaca.

"hiks mau peluk !!" cicitnya devan pun memeluknya hangat menyalurkan kekuatan pada raga rapuh itu kalau dia masih punya banyak orang yang menyayanginya.

"selalu bahagia sayang abang akan selalu ada buat kamu" batin devan.

"kita sayang kamu affa" batin dhani dan yang lainnya.

REALLY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang