REALLY LOVE YOU

DUA

Semua orang dalam kelas itu memandang aneh sekaligus gemas kearah affa yang sejak tadi besenandung pelan sambil menggambar, karena tadi selepas acara perkenalan miss airin langsung melanjutkan KBM dan karena sekarang jamkos maka mereka memutuskan untuk menuntaskan rasa penasaran mereka.

Kenaan yang berada disampingnya memutuskan untuk bertanya ia mencolek-colek lengan affa karena anak kecil itu masih sibuk dengan buku gambarnya.

Bayangkan saja , mana ada anak sma yang mash membawa buku gambar dan pensil warna saat sekolah ?

Karena merasa terganggu akhirnya affa pun menoleh dan mendapati teman sebangkunya menatapnya intens. Mata bulatnya mengerjap-ngerjap membuat kesan imut itu semakn kuat.

"ada apa kak?"

Lihat ! mereka makin heran karena sejak tadi affa terus memanggil mereka dengan sebutan "kakak".

"ehm...." kenaan sedikit bingung bagaimana memulai pembicaraan dengan bocah ini " lo ..... pindahan dari mana ?" akhirnya hanya itu yang ia tanyakan .

"oh itu affa dulu ikut homescooling kak"

Kenaan manggut-manggut.

"lo itu sebenernya umur berapa sih ?" tanya ardan, sahabat kenaan penasaran.

"affa?" tanya affa menunjuk dirinya sendiri.
"iya lo, siapa lagi ?"

"umur affa baru aja genap 13 tahun" ucapnya dengan wajah polos yang membuat semua orang dikelas yang diam-diam mendengarkan itu cengo.

Wajar saja wajahnya masih bayi, dan tingkahnya ...? ah menggemaskan.

Seakan bisa membaca fikiran teman-temannya (yang lebih tepat kakak-kakaknya) itu ia kembali bersuara.

"affa dulu ikut akselerasi kak" ucapnya dengan nada lucu membuat yang lain memekik gemas.

"oww..."

Devan yang dari tadi hanya diam dibelakang sahabatnya kenaan mulai jengah, lantas ia segera menarik lengan kecil raffa utuk dbawa keluar.

Kenaan, ardan, dan dhani melotot melihatnya

"woi van jangan diapa-apain anak orang tuh!" kata dhani

"van jangan main kasar" teriak ardan

"van lepas kasihan van!"kata kenaan

Dan seakan tak mendengar apa yang dikatakan teman-temannya ia terus melangkah membawa tubuh kecil affa, sepanjang jalan banyak yang menatap gemas anak itu atau sekedar mengucap "hay" sampai tibalah mereka di...............

KANTIN.

Yap devan mengajak affa untu ke kantin dan affa hanya diam saja dengan mata polosnya yang terlihat menggemaskan dimata devan, bahkan saat devan mengangkat tubuh untuk didudukkan di kursi kantin yang ketinggian untuknya ia hanya diam menatap wajah tampan dan dingin dihadapannya.

"kamu mau makan apa ?" tanya devan lembut.

Waw .....seorang devan yang terkenal manusia es yang sinis dan mulutnya yang selalu terkunci bertanya lebih dulu pada lawan bicaranya terlebih lagi ia memakai kata"kamu" dan dengan nada yang halus.

Teman-temannya yang tadi membututinya pun ikut terdiam melihat adegan didepannya. Mereka mengira devan akan memberi pelajaran pada affa karena mengganggu ketenangannya tapi ternyata mereka salah.

Maka setelah mereka sudah bisa menguasai dirinya mereka menghampiri meja affa dan devan.

"gue kiro lo bakal apa-apain nih anak" celetuk ardan.

Alis devan menukik , apa-apan teman-temanya ini mana mungkn dia melukai anak semanis affa.

" Gue masih waras buat gak cari keributan sama anak-anak"

"ya udah syukur kalau gitu"

Saat mereka sedang menikmati makanan mereka tiba-tiba affa batuk-batuk membuat mereka kaget, dengan sigap devan langsung memberikan minum padanya.

Affa memium dengan hati-hati

"udah kak"

Devan meletakkan gelas dan terus mengelus pundak kecil affa dengan lembut.

Dan jangan tanya lagi bagaimana reaksi trio badak.

Wajah mereka cengo.

Ardan dengan bakso dimulutnya.

Kenaan yang memakan mie-nya dengan mata terbelalak.

Dan yang lebih parah dhani yang membuka mulutnya lebar-lebar dengan wajah pucat.

" kenapa lo semua ?"

"i..ini beneran lo van ?"

"menurut lo" jawabnya sarkas lalu membawa affa menjauh.

Mendengar itu mereka faham kalau orang yang tadi itu memang devan sahabat mereka.

"seperinya affa akan menjadi baby kesayangan dia" batin kenaan.