TUJUH BELAS

591 57 3
                                    


"mau apa anda kesini ?" ucap radit sarkas.

"ow ow ow tenang adik kecilku, sudah lama kita tidak bertemu tidakkah kau merindukan kakakmu ini ?" ucap reno kemudian terkekeh pelan.

"tidak usah banyak bicara ! apa mau mu ?" ucapnya geram. Pasalnya ia sudah muak dengan orang ini.

"ow kau sudah tidak sabar ya?" reno tersenyum mengejek.

"kubilang katakan !!!! lalu pergi dari sini !!!!" sentak radit.

"apa kata mu ? pergi ? aku bahkan jauh- jauh dari jerman hanya untuk kau usir?" tanya reno sedikit meninggi diakhirnya.

"setelah kau pergi hidup ku tenang jadi tidak ada gunanya kau kembali" balas radit enteng.

Rahang reno mengeras, sepertinya benar orang yang ada dihadapannya kini bukan lagi adik kecilnya yang dulu selalu menempel padanya. Semua sudah berubah, tapi jangan lupa kalau bukan hanya dunia yang berubah tapi dirinya juga.

"aku akan pergi_" ucap reno, membuat radit kaget, semudah itu seorang reno menuruti perintahnya ? tapi sedetik kemudian tubuhnya menegang mendengar ucapan sang kakak "setelah aku mengambil AFFA putraku" lanjutnya.

"brengsek!!!!!" umpatnya keras.

Bugh

Radit memukul rahang reno dengan sangat keras, ia benar benar murka sekarang. Bisa-bisanya reno mengatakan bahwa affa adalah putranya. tidak, affa itu hanya miliknya.

"ASAL KAU TAHU DIA PUTRAKU BUKAN PUTRAMU AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMU MENYENTUH SEDIKITPUN !!!!!!!!" ucapnya penuh penekanan.

"terserah apa katamu tapi aku akan tetap merebutnya" ucap reno "kau pasti tahu mengapa aku menginginkan affa radit tapi sayang sampai kapanpun kau tidak akan pernah mengerti" lanjutnya kemudian keluar dari ruangan radit

ARGHHHH

BRAK BRAK BRAK

Radit melempar dan menendang semua yang ada dihadapannya, ia frustasi. Setelah tadi bertemu reno, ia memutuskan untuk pulang dan bertemu putra kesayangannya tapi sesampainya dirumah ia tidak menemukan putra mungilnya ia semakin murka bahkan para pekerja disana tidak ada yang berani menghentikan tuannya.

"ayah !!!!"

Tiba-tiba sebuah seruan riang berhasil mengalihkan atensi radit, melihat putra kesayangannya ia langsung berlari dan memeluk putranya dengan erat seakan putranya akan pergi kalau ia melepaskan pelukannya. Dan itu sukses medapat tatapan bingung dari anak-anaknya terutama sibungsu belum lagi keadaan rumah yang sudah seperti diserang musuh.

JANGAN LUPA VOTE YAAAA FRIEND !!!!!!!!!!!!!!!

REALLY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang