Hujan mengguyur sangat deras,rasa dingin bahkan mampu menebus jaket tebal yang aku kenakan sekarang. Aku menggerutu sendiri,bisa-bisanya aku mau jadi babu makhluk berbulu yang pemalas itu. Tapi ya mau bagaimana lagi,makanan majikanku alias kucingku itu sudah habis dan ya dia merengek minta makan sampai mencakarku. Mau tak mau sekarang aku pergi ke minimarket dekat rumah jam 8 malam dalam keadaan hujan deras hanya demi makanan kucing!
Aku segera melangkah menuju tempat makanan kucing biasa di jual,untungnya makanan kesukaan leon tersisa satu lagi. Baru saja tanganku mau meraihnya,sebuah tangan lain sudah menyambarnya duluan.
"Eh woy gak bisa gitu dong anying! Itu punya gue ya!" Protesku,dia benar-benar tidak sopan sungguh."Tapi gue duluan yang ambil,jadi ya ini punya gue."jawab si cowok berhoodie merah itu.
"Oh gak bisa,gue duluan yang liat. Lagian lo gak sopan banget sih maen serobot ambil aja barang yang mau di ambil orang."
"Siapa cepat dia dapat,udahlah tuh masih banyak rasa yang lain. Ribet banget lo."
"Majikan gue pilih-pilih makanan,lo aja yang ambil yang sana."
"Emang majikan lo doang yang kaya gitu? Majikan gue juga,pokoknya ini punya gue." Jawabnya,segera ngibrit ke kasir dan membayarnya. Dengan rasa kesal setengah mati,aku meraih asal makanan kucing yang masih tersisa.
"Woy hoodie merah,gue tandain lo ya anying!!" Teriakku,membuat si kasir dan beberapa pengunjung lain menatapku. Tapi aku tidak peduli,toh pake masker ini. Si cowok hoodie merah itu cuma ngangguk terus dadah-dadah gak lupa kasih fingerheart sebelum pergi. Aku hanya membalasnya dengan mengacungkan jari tengah.
.
Aku tiba di rumah dengan agak basah kuyup,meskipun memakai payung hujan yang terbawa angin tetap membasahi tubuhku. Saat aku membuka pintu si kucing gendut itu sudah menungguku.
"Apaan anjing liat-liat?!"tanyaku nyolot,masih kesal pada si cowok hoodie merah tadi.
"Itu kucing goblok,kita gak pelihara anjing!" Sahut kak hendery,kakak ku.
"Gak ada,makanan lo abis. Gue gak beli apa-apa sana tidur. Lagian lo tuh udah gendut,diet kek. Kerjaan cuma makan tidur doang enak banget idup lo,coba kalo gue yang kaya gitu auto di usir." Omelku,si kucing belang yang gendut itu masih menatapku.
"Iya udah iya gue beli kok,biasa aja lo liatinnya gue colok lo nanti. Yang rasa tuna abis,nih makan aja yang ada rasa ayam ya. Besok lagi beli yang tuna nya." Ucapku,segera membawa si gendut ini menuju ke dapur untuk memberinya makan.
=====
"Woy dek mau ikut gak?" Ajak kakakku,aku yang sedang rebahan di sofa sambil bermain hp hanya meliriknya.
"Tumben ngajak,mau kemana? Jangan bilang lo mau ke toilet ya anjir."jawabku,kak hendery hanya berdecak sembari memutar bolamatanya kesal.
"Temen kakak ada yang pindah ke komplek sini,rumahnya gak jauh kok. Kali aja lo mau ikut gitu sekalian kenalan sama tetangga baru."
"Cowok? Ganteng gak?" Tanyaku
"Ganteng,tapi masih gantengan gue. Udah buruan kalo mau ikut kakak tunggu di luar. 5 menit awas aja jangan lama-lama." Ucapnya,aku segera bangun dan ke kamarku berniat ganti baju. Jangan kaya gembel banget lah gitu mau bertamu ke rumah orang.
Aku dan kak hendery berjalan kaki,rumahnya emang gak jauh. Aku cuma bisa cengo liat kak hendery yang kaya seasik itu sama temennya yang bahkan gak nganggap keberadaan adeknya ini.
"Oh iya,ten kenalin ini adek gue." Ucap kak hendery sembari menunjukku,aku cuma bisa senyum. Si cowok bernama ten itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream | NCT
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. disini aku hanya m...